Sukses

Pujian untuk Jokowi saat Pembukaan KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendorong kemitraan ASEAN dan Uni Eropa (UE) harus didasarkan pada prinsip kesetaraan. Hal itu lantaran tidak ingin ada salah satu pihak yang selalu mendikte.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendorong kemitraan ASEAN dan Uni Eropa (UE) harus didasarkan pada prinsip kesetaraan. Hal itu lantaran tidak ingin ada salah satu pihak yang selalu mendikte.

Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi pun memuji pidato Jokowi tersebut pada saat pidato pada acara pembukaan KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa di Justus Lipsius Atrium, Brussels, Rabu 14 Desember 2022.

"Presiden Jokowi menunjukkan kelasnya dengan memberi peringatan keras kepada UNI EROPA untuk tidak mendikte negara-negara ASEAN dan merasa standart mereka lebih baik dari ASEAN. Hal ini Jokowi sampaikan dihadapan para pimpinan negara anggota UNI EROPA, bukan dibelakang mereka," ujar Teddy melalui keterangan tertulis, Jumat (16/12/2022).

Bukan hanya itu, menurut Teddy, Presiden Jokowi sejak awal berani menentang keras UNI Eropa dengan membuat kebijakan melarang ekspor nikel.

"Tentu pernyataan terbaru dan sikap Presiden Jokowi selama ini terhadap UNI Eropa bisa menumbuhkan kepercayaan dari negara-negara anggota ASEAN untuk bersikap sama," kata dia.

Teddy mengatakan, pada 2023 mendatang, Indonesia menjadi menjadi Ketua ASEAN. Dan nanti, lanjut dia, di KTT ASEAN, sebaiknya membuat kesepakatan dalam penguatan ekonomi bahkan militer, serta lebih mengutamakan kerjasama antar negara-negara ASEAN dibandingkan dengan negara-negara Uni Eropa, sehingga bisa menjadi kekuatan besar seperti Uni Eropa.

"Sikap Presiden Jokowi seperti itu karena Uni Eropa memandang rendah negara-negara anggota ASEAN, mereka berani mendikte dan merasa memiliki standart yang lebih tinggi daripada negara-negara ASEAN. Maka segera membentuk kekuatan besar, agar tidak lagi negara-negara anggota ASEAN dianggap negara-negara kelas 2 apalagi kelas 3," papar Teddy.

"Selain itu, tentu sikap Presiden Jokowi membuat bangga bangsa Indonesia. Ini menunjukkan bahwa, Presiden Jokowi bukanlah Presiden kaleng-kaleng," tegas dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jokowi Dorong Kemitraan Setara Asean dan Uni Eropa

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendorong kemitraan ASEAN dan Uni Eropa (UE) harus didasarkan pada prinsip kesetaraan.

Hal ini disampaikannya, lantaran tidak ingin ada salah satu pihak yang selalu mendikte.

"Jika kita ingin membangun sebuah kemitraan yang baik, maka kemitraan harus didasarkan pada kesetaraan, tidak boleh ada pemaksaan. Tidak boleh lagi ada pihak yang selalu mendikte dan beranggapan bahwa my standard is better than yours," kata Jokowi saat pidato pada acara pembukaan KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa di Justus Lipsius Atrium, Brussels, Rabu 14 Desember 2022.

Jokowi menambahkan, selama beberapa dekade, Asia Tenggara telah menjadi economic powerhouse. Dia berkata, Asia Tenggara akan tetap menjadi pusat pertumbuhan.

"Dengan demikian kemitraan dengan ASEAN dipastikan akan menguntungkan," ujar Jokowi.

Menurutnya, pada September tahun 2022 ini, ASEAN-Uni Eropa Business Council mengeluarkan hasil survei mengenai persepsi bisnis di ASEAN, dan 63 persen responden melihat ASEAN sebagai kawasan dengan kesempatan ekonomi terbaik.

"69 persen responden mengharapkan pasar ASEAN menjadi lebih penting dari aspek pendapatan global dalam 2 tahun kedepan dan 97 persen responden berharap adanya percepatan perundingan FTA ASEAN-UE dan anggotanya," tutur Jokowi.

 

3 dari 3 halaman

Mendorong Kemitraan Setara

Untuk itu, Jokowi mendorong adanya kemitraan yang setara dan saling menguntungkan.

Kata dia, pandemi dan krisis multidimensi yang dihadapi saat ini harus menjadi pelajaran penting bahwa tumbuh dan makmur bersama adalah satu-satunya pilihan.

"Kita tidak hanya harus maju bersama, namun juga harus maju setara," jelas mantan Wali Kota Solo ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.