Sukses

Terpapar Covid-19, Wanita Baru Bisa Bertemu Bayinya 98 Hari Setelah Melahirkan

Rowena Salas keluar dari rumah sakit setelah 4 bulan ketika dia hamil tujuh bulan.

Liputan6.com, Las Vegas - Seorang wanita asal Nevada yang melahirkan bayinya di usai kehamilan 7 bulan dan harus kehilangan suaminya lantaran pandemi virus Corona mulai pulih setelah berjuang selama hampir empat bulan dengan komplikasi usai terpapar COVID-19.

Rowena Salas, dari Las Vegas, keluar dari rumah sakit minggu lalu, setelah pertama kali dirawat di rumah sakit karena COVID-19 pada akhir November, ketika dia hamil tujuh bulan.

Salas bercerita dokter mengatakan kepadanya bahwa mereka perlu melakukan operasi caesar darurat untuk menyelamatkan nyawanya dan bayinya.

"Saya ingat mereka mengatakan mereka harus melakukan operasi caesar darurat dan saya ingat mengatakan, 'Saya belum siap. Bayinya belum siap,' dan saya panik," kata Salas, kepada Good Morning America. 

"Saya ingat ketika terbangun dan sudah bulan Januari," tambahnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Tidak Vaksin

Salas melahirkan putranya, Oliver, pada hari Thanksgiving, 25 November 2021 lalu. Tak lama setelah itu, dia memakai mesin oksigenasi membran ekstrakorporeal, atau ECMO, yang menghilangkan karbondioksida dari darah dan mengirimkan kembali darah dengan oksigen ke tubuh, memberikan waktu bagi jantung dan paru-paru untuk beristirahat dan sembuh, menurut dokternya. Dr Michael Gale, direktur co-medis program ECMO di Sunrise Hospital di Las Vegas.

Salas mengatakan, saat terjangkit Covid-19 pada November lalu, ia baru pertama kali terjangkit virus tersebut. Dia belum menerima vaksin Covid-19 karena dia menunggu sampai dia melahirkan untuk melakukannya.

3 dari 6 halaman

Ibu Hamil Dianjurkan Vaksin

Data menunjukkan bahwa wanita yang memiliki Covid-19 selama kehamilan memiliki peningkatan risiko penyakit yang lebih parah dan peningkatan risiko komplikasi kehamilan.

Baik Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan vaksinasi terhadap Covid-19 untuk wanita yang mencoba hamil, sedang hamil, atau sedang menyusui.

Sementara Salas dibius dan menggunakan mesin penyelamat, putranya yang baru lahir, Oliver, menghabiskan beberapa minggu di unit perawatan intensif neonatal atau NICU. Setelah dia keluar dari NICU, dia dan kakak perempuannya yang berusia 2 tahun bernama Mia, dirawat oleh anggota keluarga sementara Salas tetap dirawat di rumah sakit.

4 dari 6 halaman

Sadar pada bulan Januari

Ketika dia bangun dari obat penenang pada bulan Januari, Salas mengatakan dia dengan cepat menyadari bahwa dia tidak hamil lagi. Dia mengaku bingung dengan foto keluarga di dinding, termasuk foto suaminya, Jaime, yang meninggal pada Mei 2021 karena pankreatitis hemoragik.

"Saya pikir, dia tidak akan pernah meninggalkan saya sendirian, tidak menyadari bahwa dia sudah meninggal. Saya tidak menyadari apa yang terjadi sampai saya melihat gambar dan rasanya seperti kehilangan dia lagi. Itu sulit," kenang wanita 32 tahun itu.

5 dari 6 halaman

Jadi orangtua tunggal

Dia mengatakan pikirannya kemudian berubah menjadi orang tua tunggal dari dua anak, dan menyadari bahwa dia perlu bekerja keras untuk menjadi lebih baik bagi mereka.

"Saya berkata pada diri sendiri, tidak ada yang akan mengasuh anak-anak saya seperti yang kita inginkan sebagai orang tua, jadi saya harus menyelesaikan ini. Saya harus mendorong diri saya sendiri," kata Salas.

6 dari 6 halaman

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.