Sukses

5 Manfaat yang Didapat Saat Tidur dengan Pasangan

Nyatanya tidur dengan pasangan meski dengan dengkuran keras bisa membuatmu hidup lebih sehat dan bahagia.

Liputan6.com, Jakarta - Satu survei menemukan bahwa satu dari empat pasangan menikah tidur di ranjang yang berbeda. Dan itu bukan berarti hubungan mereka sedang tidak baik.

Terkadang, kualitas tidur yang buruk karena kebiasaan atau jadwal tidur yang berbeda bisa menjadi penyebabnya. Namun, nyatanya tidur dengan pasangan meski dengan dengkuran keras bisa membuatmu hidup lebih sehat dan bahagia.

Berikut beberapa manfaat yang didapat saat tidur bersama pasangan menurut para ahli, seperti melansir dari Bright Side, Jumat (19/11/2021).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Membantu meningkatkan kualitas tidur nyenyak, yang bermanfaat bagi ingatan dan suasana hati

Satu eksperimen membandingkan tingkat tidur pasangan saat mereka tertidur bersama, versus saat mereka tidur terpisah. 

Peneliti menyimpulkan bahwa individu yang tidur di sebelah pasangannya, mengalami peningkatan tingkat Rapid Eye Movement (REM), dibandingkan ketika mereka tidur secara terpisah.

REM baik untuk tubuh karena, pada tahap ini, otak kita menjadi lebih aktif. Dan manfaat ini meluas ke kehidupan nyata kita dengan membantu organisasi memori, regulasi emosi, pemecahan masalah secara kreatif dan interaksi sosial.  

 

3 dari 6 halaman

2. Memeluk mengurangi stres dan menurunkan masalah jantung

Berpelukan bisa melepaskan hormon oksitosin, yang membantu mengurangi stres dan meningkatkan respons emosional yang terkait dengan relaksasi, kepercayaan dan stabilitas psikologis. 

Para ilmuwan mempelajari efek pelukan pada tekanan darah wanita. Dan mereka menemukan bahwa responden yang lebih banyak berpelukan memiliki tekanan darah dan detak jantung terendah.

Tingkat oksitosin yang tinggi juga menurunkan produksi hormon stres kortisol. Dalam jumlah tinggi, kortisol bisa memicu peradangan, penyakit jantung dan gangguan auto-imun lainnya.

4 dari 6 halaman

3. Melakukan kontak kulit dengan orang yang Anda cintai bisa membantu kecemasan

Menyentuh menjadi alat yang sangat ampuh yang bisa melakukan keajaiban bagi tubuh. Dalam satu studi psikologis, tingkat kecemasan wanita diukur melalui cara otak mereka menyala dalam pemindaian MRI. 

Ketika subjek berpegangan tangan dengan orang acak dari eksperimen, tingkat stres mereka berkurang.

Namun, ketika mereka mengaitkan jari dengan pasangan, kecemasan mereka benar-benar turun. Ini menjadi bukti ilmiah bahwa orang lain bisa mempengaruhi kesehatan kita.

5 dari 6 halaman

4. Membantu mengidentifikasi gangguan tidur

Sleep apnea (yang mempengaruhi otot dan jaringan tenggorokan dan menyebabkan Anda berhenti bernapas) adalah gangguan yang berpotensi serius, jika tidak diketahui atau diobati lebih awal. 

Gejalanya termasuk mendengkur berat, tersedak dan terengah-engah. Memiliki pasangan di sisimu bisa memperhatikan tanda-tanda ini, mungkin sangat penting selama masa-masa ini.

6 dari 6 halaman

5. Ada hubungan antara tidur dan kualitas hubungan

Temuan peneliti menunjukkan bahwa hubungan romantis yang sehat bisa menyebabkan sedikit stres dan tidur lebih banyak. Sedangkan, hubungan yang stres akan lebih cenderung menyebabkan gangguan tidur. 

Para ahli juga menemukan bahwa wanita yang memiliki interaksi positif dengan pasangannya di siang hari, akan tidur lebih nyenyak di malam hari.

Sementara itu, kebalikannya untuk pria. Mereka akan menikmati waktu tidur yang baik dan berkualitas, lebih cenderung berinteraksi lebih baik dengan pasangannya keesokan harinya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.