Mayoritas Warga Filipina Anggap Hoaks Sebagai Masalah

Liputan6.com, Jakarta - Mayoritas warga Filipina menganggap berita palsu dan hoaks adalah sebuah masalah di negara tersebut. Hal ini terungkap dalam studi yang dirilis Pulse Asia pekan ini.

Dilansir dari Asianews Network, dalam studi tersebut terdapat 1200 responden yang disurvei dari 17 September hingga 21 September 2022. Responden berusia lebih dari 18 tahun dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

Studi itu memaparkan ada 86 persen menyebut hoaks sebagai sebuah masalah di Filipina. Selain itu studi juga mengungkap 90 persen responden mengaku pernah mendengar, membaca atau melihat berita palsu.

Sementara 21 persen lainnya mengaku terpapar hoaks setidaknya sekali dalam sehari. Dari 86 persen yang menyebut hoaks sebagai masalah hanya 55 persen yang percaya pada kemampuannya untuk menangkal hoaks terkait politik.

Sedangkan dari hasil studi juga terungkap bahwa internet menjadi sumber penyebaran hoaks (68 persen) diikuti televisi (67 persen) dan radio (32 persen), teman (28 persen) dan keluarga (21 persen).