Sukses

Pembalap Berhijab Ini Membuktikan Diri di Honda Dream Cup 2019 Makassar

Sukmawati meraih hasil manis dalam debutnya dalam balapan road race. Wanita berusia 18 tahun itu tampil sebagai juara di Honda Dream Cup 2019 Makassar.

Liputan6.com, Makassar - Honda Race Cup 2019 di Makassar, Sulawesi, mempertandingkan kelas matic untuk wanita (HFC 10). Dipertandingkannya kelas Honda Matic Standar s/d 130 cc Wanita karena untuk menampung minat yang tinggi.

Tampil sebagai pemenang adalah Sukmawati. Pembalap dari tim IMI-LT Polinas LP31 itu mengalahkan dua pesaingnya pada kelas tersebut.

Prestasi ini sangat membanggakan bagi Sukmawati. Sebab, prestasi itu ditorehkan wanita berusia 18 tahun tersebut dalam debutnya di Honda Race Cup.

Sebelumnya, jenis balapan yang Sukmawati pilih adalah drag race. Tapi, wanita kelahiran Makassar ini belum pernah di drag race.

"Saya sering ikut lomba-lomba drag race, tapi belum pernah naik podium," kata Sukmawati kepada Liputan6.com usai balapan Honda Race Cup di Sirkuit Non Permanen Parkir Utara, Trans Studio, Makassar, Minggu (26/10/2019).

"Mungkin karena belum ada kelas untuk perempuan, jadi lawan saya laki-laki semua," imbuhnya.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dipandang Sebelah Mata

Sukmawati mengaku memilih balapan karena menyukai tantangan. Hal itu juga yang membuatnya menerima tawaran turun di road race. "Ini juga balap road race kepepet. "Besoknya (Minggu) maunya race, malamnya baru dikabarin," ceritanya.

"Saya menerima tawaran karena suka tantangan. Road race lebih menantang karena balapannya tidak lurus saja, tidak seperti drag race," ucap wanita berhijab ini.

Meski demikian, tidak jarang Sukmawati mendapat penilaian sebelah mata sebagai pembalap perempuan. Wanita yang sudah menggeluti dunia balap sejak kelas dua sekolah menengah atas itu dianggap hanya gaya-gayaan mengikuti balapan.

"Ya, beberapa kali ada yang mungkin merasa tersaingi jadi memberikan komentar tidak enak. Ada yang bilang, 'ah dia cuma gaya-gayaan saja.'" tutur Sukmawati. "Makanya sekarang saya membuktikan diri di sini."

 

3 dari 3 halaman

Didukung Keluarga

Keinginan Sukmawati menjadi pembalap mendapatkan dukungan penuh dari keluarga dan teman-teman kuliahnya. "Keluarga mendukung saya," ucap pengidola Valentino Rossi.

Karena itu, Sukmawati bisa fokus menjalani balapan dengan total. Ia pun tidak takut jika harus mengalami crash. "Tidak ada perasaan demikian, karena hal-hal seperti itu bagian risiko balapan," pungkas Sukmawati.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.