Sukses

ONE Championship: Martin Nguyen Berpeluang Cetak Sejarah

Martin Nguyen berpeluang memenangkan gelar ONE Interim Bantamweight World Championship, setelah sebelumnya telah meraih gelar ONE Featherweight dan Lightweight World Champion.

Liputan6.com, Manila - Martin Nguyen berpeluang membuat sejarah dalam ajang ONE Championship. Petarung asal Australia kelahiran Vietnam ini dapat menyatukan tiga gelar juara dunia dari tiga divisi berbeda.

Sebelumnya, Martin telah meraih gelar ONE Featherweight dan Lightweight World Champion pada ajang ONE Championship. Kini, mantan pemain rugby itu akan mencoba memenangkan gelar ONE Interim Bantamweight World Championship.

Tapi untuk meraihnya, Martin harus lebih dulu mengalahkan Kevin Belingon. Keduanya akan bertarung dalam laga One Championship bertajuk Reign Of King yang digelar di Mall of Asia Arena, Jumat (27/7/2018).

"Hormat saya kepada Kevin Belingon karena menerima tantangan ini. Dia tidak harus melakukannya, tapi dia melakukannya. Dan hal itu menunjukkan petarung seperti apa dia," ucap Martin kepada Media di City of Dreams Manila, Filipina.

"Saya sangat menghormatinya dan total untuk seorang ahli bela diri dengan nilai serta prinsip-prinsipnya. Secara luas, saya melihat banyak kesamaan di antara kami. Kami berdua lapar, dan kami berdua bertekad untuk menang," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Waktu yang Tepat

Martin mengatakan dia sudah lama menantikan pertandingan tersebut. Dia telah memutuskan untuk naik ke Kelas Bantam (bantamweight) ONE demi menjadi juara dunia di tiga divisi dan membuat sejarah.

"Tidak ada yang bisa menghentikan saya mencapai tujuan itu. Saya merasa bahwa ini adalah waktu saya," terangnya.

3 dari 3 halaman

Telat

Martin menekuni seni bela diri di usia yang relatif terlambat, 21 tahun. Ini dilakukan setelah dirinya mundur dari rugby karena cedera dan ingin menurunkan berat badan.

Dia kemudian mengikuti turnamen amatir sebelum memutuskan untuk melakukan debut profesionalnya pada 2012 lalu. Martin turun di kelas bulu (featherweight) dan mengalahkan delapan petarung untuk dinobatkan sebagai Australia’s BRACE MMA Featherweight Champion.

Setelah pencapaian itu, Martin kemudian turun di ONE Championship in 2014. Ia kemudian menorehkan prestasi menakjubkan dengan memenangkan gelar juara dunia di dua divisi berbeda yang merupakan sebuah sejarah.

Martin mengalahkan Marat Gafurov dan Eduard Folayang untuk memenangkan gelar juara dunia kelas bulu serta ringan. Selain itu, ia nyaris menjadi juara dunia seni bela diri campuran sebagai gelar ketiganya, yang merupakan kali pertama dalam sejarah. Sayang, ia kalah angka tipis dari legenda kelas bantam dunia, Bibiano Fernandes.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.