Sukses

Indonesia Bakal Stop Impor BBM dari Singapura 6 Bulan

Proses penghentian impor BBM dari Singapura ini bakal dilakukan dalam 6 bulan ke depan. Sembari menunggu Pertamina rampung membangun dermaga dengan kapasitas lebih besar.

Diperbarui 09 Mei 2025, 14:30 WIB Diterbitkan 09 Mei 2025, 14:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, Indonesia secara perlahan bakal menyetop impor BBM dari Singapura dalam beberapa bulan ke depan.

Kebijakan itu diambil setelah melalui proses evaluasi terhadap produk impor BBM dari Singapura. Hasilnya ditemukan, bahwa ongkos kirim untuk produk serupa dari negeri tetangga itu tidak lebih murah semisal dari kawasan Timur Tengah.

"Impor BBM kita 54-59 persen itu berasal dari negara tetangga kita. Setelah saya cek kok harganya sama dibandingkan dengan dari negara Middle East," ujar Bahlil saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (9/5/2025).

"Ya kalau begitu kita mulai berpikir bahwa mungkin, bukan kata mungkin lagi nih, sudah hampir pasti, kita akan mengambil minyak dari negara lain yang bukan dari negara itu," tegasnya.

Estimasinya, proses penghentian impor BBM dari Singapura ini bakal dilakukan dalam 6 bulan ke depan. Sembari menunggu Pertamina rampung membangun dermaga dengan kapasitas lebih besar.

"Mulai enam bulan. Sekarang kan kita lagi Pertamina, lagi membangun dermaga-dermaga yang bisa kapal impor yang besar. Karena kalau dari Singapura kan kapalnya kan yang kecil-kecil, itu juga salah satu alasan," ungkapnya.

 

2 dari 3 halaman

Dermaga Baru Bisa Muat Kapal Angkut Lebih Besar

Bahlil memperkirakan, dermaga Baru milik Pertamina ini nantinya bisa menampung kapal dengan angkutan minyak lebih besar. Sehingga akan turut memangkas ongkos pengiriman lewat sekali pengiriman.

"Jadi kita membangun yang besar supaya satu kali angkut gak ada masalah. Maka pelabuhan yang diperbesar dan kedalamannya harus dijaga," kata Bahlil.

Waktu 6 bulan itu jadi permulaan agar Indonesia nanti bisa benar-benar menyetop impor BBM dari Negeri Singa.

 

3 dari 3 halaman

Buka Peluang Stop Impor 100%

Karenanya, Bahlil buka kemungkinan untuk 100 persen menghentikan impor BBM dari Singapura. Lantaran pemerintah sudah menyiapkan opsi negara eksportir lainnya.

"Bertahap ya. Tahap sekarang mungkin bisa sampai 50-60 persen. Dan mungkin suatu saat akan nol, kenapa tidak?" pungkas Bahlil.

Adapun beberapa negara yang jadi opsi pengganti Singapura untuk impor BBM, mulai dari negara di kawasan Timur Tengah hingga Amerika Serikat (AS).

Produksi Liputan6.com