Sukses

Grab Indonesia Tambah 1.000 Unit Mobil Listrik dari BYD

Grab Indonesia kini telah mengoperasikan sekitar 11.000 unit kendaraan listrik (EV).

Diperbarui 09 Mei 2025, 12:15 WIB Diterbitkan 09 Mei 2025, 12:15 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Grab Indonesia mengungkapkan pihaknya telah menjadi layanan transportasi online dengan jumlah armada kendaraan listrik terbanyak di Indonesia. 

Director of Grab For Business, Roy Nugroho mengungkapkan perusahaan kini telah mengoperasikan sekitar 11.000 unit kendaraan listrik (EV) yang mencakup mobil dan sepeda motor listrik.

Dalam kegiatan Grab Business Forum 2025 di Hotel Fairmont, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Mei 2025, Roy Nugroho menerangkan bahwa Grab Indonesia berkolaborasi dengan produsen EV asal China, BYD untuk pengadaan 1.000 unit mobil listrik, salah satunya model MPV listrik BYD M6.

"Kami berniat memberikan layanan mobilitas dengan kualitas tinggi," ujar Roy Nugroho di Jakarta, dikutip Jumat (9/5/2025).

Roy Nugroho lebih lanjut membeberkan, pengadaan armada kendaraan listrik merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Inisiatif itu sekaligus untuk mendorong kesadaran masyarakat tentang pentingnya bertransformasi ke kendaraan ramah lingkungan.

Selain kendaraan listrik, dalam Grab Business Forum 2025, Grab Indonesia juga mempresentasikan fitur pemesanan berjadwal di mana pengguna dapat melakukan pemesanan layanan transportasi antara 7 hari hingga 2 jam sebelum waktu penjemputan.

Roy Nugroho lebih lanjut memastikan, fitur baru tersebut dilengkapi dengan sistem keamanan untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan penumpang.

Seperti diketahui, Grab Indonesia pada Kamis (8/5) menggelar Gelar Grab Business Forum 2025 yang menghadirkan puluhan perusahaan dari seluruh negeri.

Tahun ini, Grab Business Forum 2025 mengangkat tema Navigating Changes, Driving Growth.

2 dari 3 halaman

Grab Indonesia Ungkap Jurus Hadapi Dampak Perlambatan Ekonomi

Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi mengungkapkan bahwa pihaknya masih optimis pada kinerja perusahaan di tahun 2025.

Hal ini meski ekonomi global dibayangi ketidakpastian menyusul pengumuman kebijakan tarif impor baru Presiden AS Donald Trump.

"Menurut kami penurunan ini bukan biasa-biasa saja, karena melihat tekanan yang sangat tinggi terhadap ketidakpastian ekonomi global. Kondisi ini juga mempengaruhi ekonomi Indonesia yang tumbuh hanya 4,87% dari target di atas 5%,” ujar Neneng Neneng dalam acara Grab Business Forum 2025 di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (8/5/2025).

3 dari 3 halaman

Siapkan Strategi

Maka dari itu, Neneng mengungkapkan, Grab Indonesia telah menyiapkan sejumlah strategi untuk bersiap menghadapi risiko perlambatan ekonomi.

“Di tengah situasi ketidakpastian, kemampuan untuk menafigasi dan beradaptasi bagi dunia bisnis Itu menjadi kunci. Yang utama adalah tetap bisa bertumbuh dan bagaimana industri teknologi memiliki kemampuan untuk beradaptasi dalam mengikapi keinginan konsumen yang juga berubah,” tuturnya

“(Hal ini) sejalan dengan komitmen dari Grab dan OVO Untuk terus meningkatkan pelayanan kami kepada jutaan baik mitra, partner hingga pengguna di seluruh Indonesia," pungkas Neneng.

EnamPlus