Sukses

Kolaborasi INA dan Global Infrastructure Partners Investasi Infrastruktur di Indonesia

Ketua Dewan Direktur INA, Ridha Wirakusumah menyatakan, kolaborasi INA dengan GIP merupakan inisiatif strategis yang bertujuan untuk mentransformasi sektor infrastruktur di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Investment Authority (INA) dan Global Infrastructure Partners (GIP) mengumumkan kolaborasi strategis yang bertujuan memperkuat pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Kemitraan ini merupakan langkah penting yang menggabungkan wawasan mendalam dan jaringan INA di dalam pasar domestik dengan keahliaan infrastruktur global GIP yang luas untuk secara bersama-sama identifikasi peluang investasi dan mengembangkan infrastruktur kelas dunia di Indonesia, terutama di sektor energi, transportasi,infrastruktur digital dan utilitas. Demikian mengutip dari keterangan resmi, Rabu (3/4/2024).

Global Infrastructure Partners adalah salah satu investor dan operator infrastruktur terkemuka di dunia, dengan rekam jejak selama 18 tahun dan lebih dari USD100 miliar aset kelolaan.

Sejak didirikan pada 2006, GIP telah berhasil berinvestasi di beberapa proyek infrastruktur terkemuka di dunia, termasuk Bandara London Gatwick dan Pelabuhan Brisbane.

Keahlian GIP yang telah teruji, yang mencakup pendekatan terdepan di industri dalam peningkatan operasional, manajemen risiko, dan keberlanjutan, melengkapi keahlian INA tentang wawasan lokal, kemampuan dalam memberikan nilai tambah, dan jaringan hubungan yang kuat di seluruh Indonesia. Sinergi antara keduanya membentuk kolaborasi yang dirancang untuk memanfaatkan kekuatan masing-masing mitra.

Ketua Dewan Direktur INA, Ridha Wirakusumah menyatakan, kolaborasi INA dengan GIP merupakan inisiatif strategis yang bertujuan untuk mentransformasi sektor infrastruktur di Indonesia.

"Kami berfokus pada upaya untuk menarik modal dan keahlian kelas dunia ke Indonesia, memanfaatkan kerja sama ini untuk menghasilkan multiplier effect Penanaman Modal Asing (PMA) yang substansial terhadap modal INA,” ujar dia.

Ia menambahkan, dengan mempertimbangkan rekam jejak global GIP, yang mencakup lebih dari 40 investasi infrastruktur di seluruh dunia, pihaknya bertujuan untuk memanfaatkan keahlian dan pengalaman mereka untuk meningkatkan pengembangan dan kualitas infrastruktur Indonesia.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Tingkatkan Produktivitas Ekonomi

Langkah ini bertujuan untuk membawa kemampuan infrastruktur kelas dunia dari GIP ke dalam ruang lingkup nasional, meningkatkan produktivitas ekonomi, mendorong inovasi, serta memajukan pembangunan dan daya saing nasional.

"Kami senang dapat bermitra dengan Indonesia Investment Authority (INA) untuk membantu mengidentifikasi peluang-peluang dalam mengembangkan dan meningkatkan infrastruktur kelas dunia," ujar Chairman dan Chief Executive Officer Global Infrastructure Partners, Bayo Ogunlesi.

"Indonesia dan kawasan Asia Tenggara yang lebih luas memiliki prospek pertumbuhan yang menarik yang dapat ditingkatkan lebih lanjut dengan mengembangkan aset infrastruktur kelas dunia,” ia menambahkan.

Pihaknya berharap dapat bekerja sama dengan mitra di INA untuk meningkatkan kemampuan kolektif dalam memberikan layanan infrastruktur terbaik di kelasnya, dalam berbagai sektor yang dipilih kepada masyarakat Indonesia.

Adapun INA dan GIP akan fokus pada investasi di sektor-sektor infrastruktur yang menjadi prioritas bagi kedua institusi, yaitu energi, transportasi, infrastruktur digital, dan utilitas. Upaya-upaya yang dilakukan akan diarahkan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi peluang investasi potensial di Indonesia, terutama di sub-sektor penting seperti bandara, pelabuhan, pembangkit dan transmisi listrik, menara telekomunikasi, fiber optik, pusat data, dan pengelolaan air/limbah.

 Kolaborasi antara INA dan GIP merupakan upaya penting dalam mewujudkan visi bersama kedua belah pihak untuk mempercepat pertumbuhan dan pengembangan berkelanjutan dalam lanskap infrastruktur Indonesia dan ekonomi yang lebih luas.

 

3 dari 5 halaman

APG Asset Management, ADIA Bersama INA Investasi di Tol Trans Jawa

Sebelumnya diberitakan, unvestor dana pensiun asal Belanda APG Asset Management N.V (APG) bersama dengan anak usaha yang sepenuhnya dimiliki Abu Dhabi Investment mengumumkan investasi pada ruas Tol Trans Jawa Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang.

Hal ini menindaklanjuti Nota Kesepahaman yang ditandatangani pada Mei 2021 untuk membentuk platform investasi jalan tol pertama di Indonesia.

Adapun ruas tol Trans Jawa Kanci-Pejagan dan Pejagang-Pemalang merupakan aset awal untuk platform ini, yang menargetkan peluang investasi hingga USD 2,75 miliar di berbagai jaringan jalan tol di Indonesia.

Bagi INA, transaksi ini merupakan investasi lanjutan dari transaksi sebelumnya dengan PT Waskita Transjawa Toll Road dan PT Waskita Toll Road, anak-anak perusahaan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, untuk aset yang sama, dan sejalan dengan misi INA untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, serta membawa mitra investor kelas dunia ke Indonesia.

Ruas tol Kanci - Pejagan dan Pejagan-Pemalang berperan penting dalam meningkatkan konektivitas regional dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Ruas-ruas ini terbukti mempersingkat waktu tempuh antara pusat-pusat kota besar dan meningkatkan akses ke pusat-pusat industri dan pelabuhan utama, menghasilkan multiplier effect bagi pembangunan ekonomi domestik dan penciptaan lapangan kerja.

Kedua ruas ini juga telah mengalami lonjakan pertumbuhan lalu lintas, dengan peningkatan jumlah kendaraan harian dari 13.202 pada 2016 menjadi 22.206 pada 2021, yang menunjukkan peningkatan lebih dari 1,5 kali lipat, menegaskan peran ruas- ruas tersebut dalam kemajuan infrastruktur Indonesia.

4 dari 5 halaman

Tingkatkan Kapasitas Infrastruktur

Ketua Dewan Direktur INA, Ridha Wirakusumah menuturkan, kemajuan infrastruktur Indonesia mendapatkan dorongan besar. Platform ini menggabungkan keahlian kelas dunia dan rekam jejak yang kuat dari para mitra kami dalam investasi jalan tol global ke dalam lanskap infrastruktur Indonesia.

“Dengan menyambut APG dan ADIA sebagai pemegang saham, kami bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kami dalam mendukung dan memajukan proyek-proyek strategis nasional, yang diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi yangsignifikan dan mendorong Indonesia menuju masa depan yang penuh dengan konektivitas dan sejahtera," ujar Ridha Wirakusumah, seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (11/1/2024).

Ia menambahkan, kemajuan yang signifikan bagi Indonesia ini dapat terwujud berkat kerja sama yang efektif dan dukungan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jalan Bebas Hambatan (JBH) – Direktorat Jenderal Bina Marga, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (JAMDATUN), Kementerian Badan Usaha Milik Negara, dan Kementerian Keuangan.

5 dari 5 halaman

Infrastruktur Jadi Kebutuhan Mendasar

Head of Infrastructure & Natural Resources di APG Asset Management Asia-Pacific, Hans-Martin Aerts mengatakan, infrastruktur tetap menjadi kebutuhan mendasar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi regional dan memberikan imbal hasil yang stabil, dan risiko yang terukur untuk kepentingan nasabah dana pensiun APG dan para pesertanya.

"Melalui investasi ini, kami bertujuan untuk membantu masyarakat dalam memaksimalkan nilai ekonomi dengan menyediakan konektivitas antara daerah pedesaan dan perkotaan yang sedang berkembang melalui infrastruktur yangberkualitas,” kata dia.

Ia menambahkan, pihaknya menantikan kerja sama dengan para mitra untuk mendukungpeningkatan infrastruktur di Indonesia, seiring dengan perjalanan ekonomi Indonesiayang terus mengalami transformasi.

Executive Director of the Infrastructure Department ADIA, Khadem Alremeith menuturkan, sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, Indonesia sedang mengembangkan infrastrukturnya untuk mendukungpeningkatan industrialisasi dan rantai pasokan yang lebih efisien.

“Jalan Tol Trans Jawa adalah bagian penting dari rencana ini. Kami senang dapat mendukung pengembangannya melalui platform ini dengan INA dan APG, yang akan terus mencari peluang tambahan untuk berinvestasi di jalan tol Indonesia,” kata dia.

Platform jalan tol ini memperkenalkan keahlian berskala global yang penting untuk proyek Jalan Tol Trans Jawa. Hal ini sejalan dengan tujuan strategis INA untuk mendiversifikasi risiko dan mengoptimalkan alokasi modal, mendorong pengembangan proyek-proyek infrastruktur yang berkualitas tinggi serta berkelanjutan yang akan memperkuat lanskap infrastruktur jangka panjang Indonesia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini