Sukses

Lifting Minyak Pertamina Hulu Rokan Tembus 59 Juta Barel di 2023

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan mencatatkan lifting migas hingga akhir 2023 sebesar 59 juta barel. Pencapaian ini merupakan sebuah peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya di 57,3 juta barel.

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan mencatatkan lifting migas hingga akhir 2023 sebesar 59 juta barel. Pencapaian ini merupakan sebuah peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya di 57,3 juta barel. Lifting minyak terakhir pada akhir 2023 melengkapi rata-rata produksi harian sekitar 162 ribu barel minyak per hari (BOPD).

Sementara sejak alih kelola WK Rokan, Pertamina Hulu Rokan telah melakukan lebih dari 1.000 tajak sumur baru untuk mendukung ketahanan energi nasional.

Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan, pencapaian PHR dalam pemenuhan energi nasional sangat baik, bahkan saat ini menjadi yang tertinggi di Tanah Air.

"Kami apresiasi atas pencapaian PHR di 2023. Tahun 2024 mudah-mudahan lebih gemilang," kata Benny dalam keterangan tertulis, Selasa (9/1/2024).

Edwil berharap PHR pada 2024 bisa melakukan persiapan dan pencapaian yang lebih baik lagi untuk mendukung ketahanan energi nasional.

"Tentunya kami ingatkan agar safety tetap dijaga, lifting tercapai, jumlah sumur meningkat dan lain-lain. Tantangan kita ke depan lebih berat, namun dengan kolaborasi kita pasti akan mencapainya," pintanya.

Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus juga mengapresiasi sinergi antara Pemprov Riau, Pemerintah Kabupaten, hingga aparat keamanan seperti TNI/Polri dan Kejaksaan dalam penyelesaian kendala-kendala penyiapan lokasi pengeboran.

"SKK Migas Perwakilan Sumbagut tentunya akan terus meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi Riau, Kabupaten/Kota dan Aparat Keamanan untuk bersinergi dalam menyelesaikan tantangan-tantangan operasi pada tahun 2024, agar target KKKS khususnya PHR WK Rokan dapat tercapai," imbuhnya.

EVP Upstream Business PT Pertamina Hulu Rokan WK Rokan, Edwil Suzandi menjelaskan, salah satu upaya yang dilakukan PHR dalam menjaga produksi pada tahun ini dengan melakukan inovasi teknologi guna meningkatkan produksi dari sumur-sumur migas WK Rokan.

"Kami terus berupaya menahan laju penurunan produksi alamiah dengan menerapkan praktik-praktik dan kinerja terbaik dalam operasi. Aktivitas ini memiliki tujuan mulia untuk pemenuhan energi nasional. Alhamdulillah, saat ini kita menjadi produsen minyak terbesar di Indonesia," ungkapnya.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rata-Rata Produksi

Dengan capaian rata-rata produksi pada 2023, PHR telah mencapai lebih dari seperempat produksi migas nasional dari Areal BMN Tanah yang dikelola seluas kurang lebih 50.800 ha. Dijelaskan Edwil, lebih dari 59 juta barel produksi PHR yang dilifting tahun 2023 terdiri dari Sumatran Light Crude dan Duri Crude.

"Seluruh lifting produksi PHR disalurkan ke kilang domestik Pertamina. Untuk mendukung pencapaian target lifting nasional, PHR memastikan keandalan peralatan, kesiapan personil serta kepatuhan terhadap prosedur keselamatan dan peraturan yang berlaku. Hal tersebut juga untuk mendukung operasi 24 jam terkait penimbunan dan penyaluran minyak mentah," paparnya.

"Dalam operasi WK Rokan, PHR juga bersinergi dengan SKK Migas dan PT Kilang Pertamina International (KPI) dalam memastikan seluruh minyak produksi di 2023 dapat terangkat dan disalurkan ke kilang-kilang Pertamina," pungkas Edwil.

3 dari 4 halaman

PHR Buru Harta Karun Migas di Sumur Mibasa dan Pinang East Blok Rokan

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional Sumatera Subholding Upstream Pertamina melakukan tajak Sumur Mibasa di Minas, Kabupaten Siak, Riau di penghujung 2023 lalu. Dalam waktu dekat, kegiatan eksplorasi akan dilanjutkan di Sumur Pinang East di Kepenghuluan Teluk Nilap, Kecamatan Kubu Babusalam, Rokan Hilir, Riau.

Pengeboran Sumur Mibasa dilakukan setelah melalui kajian potensi migas dengan menyasar target reservoir (tempat cadangan migas) pada formasi Basement dan Telisa. Basement merupakan lapisan batuan dasar yang pada umumnya tidak menjadi target pengeboran sebelumnya.

Begitu pula lapisan Telisa yang berada pada lapisan batuan penutup atau tudung (dalam istilah perminyakan). Setelah dilakukan kajian mendalam, kedua lapisan ini memiliki potensi cadangan minyak cukup besar dan menjanjikan.

VP Driling and Copletions PHR Andi Solihin mengatakan, itu merupakan salah satu metode dan teknologi baru yang dilakukan PHR dalam upaya menambah cadangan minyak di wilayah kerja yang sudah mature (matang).

"Proses pengeboran lapisan Telisa relatif dangkal menggunakan rig dengan kedalaman 1.360 ft. Sedangkan untuk lapisan Basement target pengeboran di kedalaman 2.958 ft," terang Andi, Selasa (9/1/2024). Di sisi lain, Andi menyampaikan, PHR mengapresiasi dukungan para pemangku kepentingan dan lapisan masyarakat demi kelancaran dan keamanan operasi dan eksplorasi migas di Riau.

Upaya produksi serta memburu cadangan minyak baru terus ditingkatkan PHR untuk mencegah terjadinya penurunan alami di lapangan tua. Sejak alih kelola, PHR telah melakukan pengeboran lebih dari 1.000 sumur di WK Rokan. "Kami akan terus meningkatkan operasi di tahun 2024 sejalan dengan amanah yang diberikan oleh negara untuk kita agar terus berproduksi. Tahun ini rata-rata produksi kita berada di angka 162 BOPD yang menempatkan PHR menjadi produsen minyak nomor satu di Indonesia," tuturnya.

 

4 dari 4 halaman

Tajak Sumur

Dalam waktu hampir bersamaan, PHR juga akan melakukan tajak pada Sumur Pinang East yang merupakan ekplorasi berdekatan dengan lapangan Pinang. Adapun target reservoir adalah Bekasap Sand, yang saat ini merupakan reservoir utama di lapangan Pinang.

Pengeboran dilakukan secara vertikal dengan kedalaman 3.900 ft relatif sama dengan lapangan Pinang. Sumur Pinang memiliki risiko rendah, karena secara geologi dan subsurface (di bawah permukaan) sangat mirip dengan lapangan Pinang.

Perwakilan SKK Migas Sumbagut mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan yang sudah mendukung kegiatan tajak sumur ekpolrasi di WK Rokan. SKK Migas terus mendorong program ekplorasi di WK Rokan dalam upaya mendukung pencapaian target 1 juta barel minyak per hari di 2023.

"Tahun depan ada sekitar 570-an sumur yang akan kita tajak. Tentunya sangat membutuhkan dukungan dari segenap lapisan masyarakat dan perangkat daerah. Semoga tajak sumur ini berhasil menemukan hidrokarbon yang besar sehingga mampu mendorong peningkatan produksi nasional," ungkap Koordinator Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut, Rochaddy Lubis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.