Sukses

Cek Pembangunan Pasar Palapa di Pekanbaru, Mendag: Biar Makin Nyaman

Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan (Zulhas) melakukan peninjauan pembangunan Pasar Palapa di Pekanbaru, Riau hari ini. Adapun pasar yang didanai oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) ini sudah rampung dan mulai bisa digunakan oleh para pedagang maupun pembeli.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan (Zulhas) melakukan peninjauan pembangunan Pasar Palapa di Pekanbaru, Riau hari ini. Adapun pasar yang didanai oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) ini sudah rampung dan mulai bisa digunakan oleh para pedagang maupun pembeli.

Usai direvitalisasi, Pasar Palapa Pekanbaru dibangun  berbentuk ruangan besar tanpa sekat sehingga sirkulasi barang dan orang lebih nyaman. Area pedagang basah dan kering pun terpisah sehingga sampah bisa dikelola dengan baik. 

Pasar tradisional yang dulunya identik dengan kotor, becek dan bau kini justru terlihat lebih rapi. Dengan pembangunan ini, Pasar Palapa mampu menampung hingga 80 pedagang. 

“Iya ini pasar dari Kemendag, revitalisasi ini dilakukan agar pasar kita makin baik dan nyaman bagi semua,” ujar Zulhas saat mengunjungi Pasar Palapa Pekanbaru, dalam keterangan, Jumat, (15/9/2023).

Selain meninjau pembangunan pasar, Zulhas juga mentraktir para ibu-ibu yang hadir di pasar beras Bulog sebanyak 350 orang masing-masing 5Kg.

“Sekarang masyarakat lagi susah karena harga beras mahal, betul? Agar rakyat tidak susah, kita bantu,” ungkapnya.

Zulhas yang juga Ketua umum PAN ini menyebut bahwa saat ini stok beras di Indonesia aman.

“Kalau beras kurang, lapor, pasti dikirim. Kita punya stok banyak nggak usah takut. Ada 1,6 juta ton beras, dan tambahan 400 ribu ton,” papar Zulhas.

Seperti diketahui, anggaran yang dikucurkan untuk revitalisasi Pasar Palapa senilai Rp 3 miliar. Total anggaran ini dicairkan bertahap oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Pekanbaru.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Pangan di Pasar Karawang Turun, Ini Penyebabnya Menurut Mendag Zulkifli Hasan

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mendampingi Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan kunjungan ke Pasar Johar, Karawang, Jawa Barat, Kamis, (14/9/2023). Kunjungan ini dalam rangka untuk memastikan ketersediaan barang kebutuhan pokok aman.

Dalam kunjungan ini, Zulkifli Hasan mendampingi Jokowi mengecek langsung harga sejumlah kebutuhan pokok seperti beras, cabai, hingga bawang merah. Berdasarkan hasil pantauan, harga bahan pokok di Karawang tergolong stabil. Bahkan, harga beberapa bahan pangan juga mengalami penurunan. 

“Harga-harga alhamdulillah turun, telur di bawah Rp 30 ribu (per kg), cabai Rp 20 ribu (per kg), bawang di bawah Rp 30 ribu (per kg). Semua harga turun, bagus di Karawang,” ujar Mendag dalam kunjungan di Pasar Johar, Kamis (14/9/2023).

Terkait persedian bahan pokok, Zulkifli Hasan mengatakan ketersediaan barang melimpah. Menurutnya, rantai pasok yang lancar akan berdampak terhadap stabilitas harga bahan pokok.

“Supply melimpah. Stok lebih, makanya harga turun,” ucapnya.

Di samping mengecek harga bahan pokok, Zulhas juga turut mendampingi Jokowi membagikan bantuan pangan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) kepada masyarakat di sekitar Pasar Johar.  

Sesuai arahan Presiden Jokowi, penyaluran bantuan beras ini akan dilakukan pada September-November 2023.

3 dari 3 halaman

Pemerintah Sebar Bansos, Harga Beras Target Turun ke Rp 11.000 per Kg

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah meluncurkan program Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah untuk 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Total alokasi yang digelontorkan sekitar 640 ribu ton beras, yang akan diterima secara bertahap selama tiga bulan sejak September-November 2023.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi berharap program bansos beras tersebut bisa turut menurunkan harga beras yang terus mencetak rekor kenaikan.

"Ini kan baru dimulai (program bansos beras), nanti kita monitor aja. (Optimis harga beras turun bulan ini?) Insya Allah, harapannya gitu ya tergantung produksi," ujar Arief di Gudang Bulog DKI Jakarta dan Banten di Kelapa Gading, Jakarta, Senin (11/9/2023).

Selain dari uluran bansos beras dan stok cadangan beras pemerintah yang dimiliki, Arief menilai harga beras juga bergantung terhadap produksi gabah kering petani (GKP).

"Kita tergantung produksi. Kalau produksi GKP-nya ada dan banyak, harga otomatis turun. Karena sekarang semester kedua cuma 30 persen, ini waktunya kita gelontorkan stok," kata Arief.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini