Sukses

Ajukan PMN Rp 4 Triliun, Pelni Mau Bikin 3 Kapal Baru

Ada tiga kapal yang akan dibangun untuk memenuhi kebutuhan penggantian armada Pelni. Diketahui, dari 26 kapal yang dimiliki, sekitar 14 kapal di antaranya sudah masuk kategori berusia tua.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni tengah mengajukan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 4 triliun untuk tahun anggaran 2024 mendatang. Tujuannya, untuk membangun tiga unit kapal baru guna menunjang operasional.

Direktur Utama Pelni Tri Andayani menerangkan, ada tiga kapal yang akan dibangun untuk memenuhi kebutuhan penggantian armada Pelni. Diketahui, dari 26 kapal yang dimiliki, sekitar 14 kapal di antaranya sudah masuk kategori berusia tua.

"Replacement nanti kapal baru dibiayai dari PMN oleh pemerintah. Ini juga akan ada ruang muat kargo yang kami berharap ini bisa membantu meningkatkan perekonomian, khusunya di wilayah Indonesia tengah dan timur," kata dia usai Media Expose, di Jakarta, Rabu (2/8/2023).

Andayani menyebut, langkah ini menjadi salah satu yang mendesak mengingat ada 12 kapal Pelni yang berusia 30 tahun. Angka ini akan bertambah menjadi 14 kapal dengan usia tua di 2024 mendatang.

"Alhamdulillah memang pemerintah juga dari sisi armada kami yang sudah banyak di atas usia teknis di atas 30 tahun itu per tahun 2023 ini terus terang ada 12 unit kapal yang usia teknisnya di atas 30 tahun. Bahkan, nanti kalau sudah bergerak ke-24 akan bertambah lagi menjadi 14 unit kapal yang berusia di atas 30 tahun," urainya.

Dia mengatakan, Rp 4 triliun PMN yang diminta ini sebetulnya tak menutupi kebutuhan untuk membuat 3 kapal. Kisaran pembuatan satu kapalnya ditaksir perlu biaya Rp 1,5 triliun, sehingga sisa Rp 500 miliar nantinya akan ditutup oleh kas perusahaan.

"Kemarin kita ajukan Rp 4 triliun, namun harga kapal kita proyeksikan itu kurang lebih di Rp 1,5 triliun sehingga kapal apa yang akan kita adakan itu yaitu 3 unit kapal ukuran 1.000 pax dengan two in one. Artinya kapal itu juga bisa mengangkut kontainer dan masing-masing kapal sebanyak 75 kontainer atau 75 teus kita sebut," bebernya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Berproses di DJKN

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, usai pengajuan PMN tadi, saat ini tengah berproses di Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan. Langkah ini menyusul koordinasi Pelni, Kementerian BUMN, dan atas rekomendasi dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Andayani menyebut, pengajuan PMN untuk penggantian kapal dengan usia tua sebetulnya sudah dilakukan sejak tahun lalu. Akhirnya, usulan itu disetujui Kementerian BUMN dan kini tengah berproses di Kementerian Keuangan.

"Kami kemarin tahun lalu mengusulkan kepada pemegang saham untuk melakukan peremajaan Armada kami dan alhamdulillah oleh Kementerian BUMN menyetujui," kata dia.

"Dan ini sedang berproses kemarin, Direktur Keuangan (Pelni) juga sudah menyelesaikan audiensinya dengan BPKP dan sudah mendapatkan rekomendasi dari BPKP, dan sekarang sedang berproses di Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan," sambung Tri Andayani.

 

3 dari 4 halaman

Erick Thohir Minta PMN Rp 57 Triliun di 2024

Menteri BUMN Erick Thohir mengusulkan penyertaan modal negara (PMN) untuk tahun 2024 sebesar Rp 57,9 triliun. Nominal tersebut nantinya akan dialokasikan ke 10 perusahaan BUMN.

Erick Thohir menjelaskan kepada Komisi VI DPR RI, bahwa sebelumnya pada April 2023 terdapat PMN tambahan sebesar Rp 24 triliun.

Rencananya, PMN tambahan di 2023 itu akan disalurkan kepada PT Hutama Karya (Persero) (HK) sebesar Rp 12,5 triliun, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) sebesar Rp 8 triliun, dan IFG sebesar Rp 3,5 triliun, sehingga total mencapai Rp 24 triliun.

"Di PMN tambahan tahun ini, dari Menteri Keuangan (Menkeu) sudah diputuskan menjadi masukan PMN di tahun 2024. Makanya, kalau kita lihat angkanya PMN tahun 2024 berubah tadinya Rp 33,9 triliun menjadi Rp 57,9 triliun. Jadi, untuk PMN tambahan ini sudah ada komitmen full dari Kementerian Keuangan," kata Erick Thohir dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Senin (5/6/2023).

Adapun Erick Thohir mengungkapkan, khusus untuk PMN Wijaya Karya sebenarnya telah diusulkan pada 2023. Namun, Kementerian BUMN mengikuti kebijakan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) agar PMN tersebut masuk pada anggaran 2024.

"Kami mengusulkan PMN tambahan sebesar Rp 3,5 triliun untuk IFG, Rp 8 triliun untuk WIKA dan Hutama Karya Rp 12,5 triliun, tetapi Menteri Keuangan memutuskan untuk menjadi PMN 2024," jelas Erick.

 

4 dari 4 halaman

Rincian PMN

Berikut 7 BUMN yang diajukan untuk memperoleh PMN 2024 dengan nilai Rp 33,9 triliun adalah:

  1. PT PLN (Persero) sebesar Rp 10 triliun
  2. PT Hutama Karya (Persero) (HK) sebesar Rp 10 triliun
  3. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) sebesar Rp 4 triliun
  4. IFG sebesar Rp 3 triliun
  5. Industri Kereta Api (INKA) sebesar Rp 3 triliun
  6. Rekayasa Industri (Rekin) sebesar Rp 2 triliun
  7. ID Food sebesar Rp 1,9 triliun.

Dengan begitu total PMN untuk tahun 2024 mencapai Rp 33,9 triliun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini