Sukses

Sudah Tengah Tahun, Penyerapan Anggaran Kementerian yang Dipimpin Airlangga Hartarto Baru 34%

Menko Airlangga Hartarto menyampaikan kepada DPR bahwa kinerja dan program dari segi anggaran tercatat sangat baik. Hal itu terbukti dengan opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sejak 2008 meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, melaporkan kepada DPR bahwa penyerapan anggaran pada 2023 di kementeriannya baru mencapai 34,61 persen dari pagu Rp 554 miliar.

Namun meskipun sampai tengah tahun ini baru di bawah setengahnya, Airlangga Hartarto tetap optimistis hingga akhir tahun penyerapan anggaran Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bisa sentuh 99 persen.

Menengok ke belakang, penyerapan anggaran Kementerian Koordinator bidang Perekonomian di 2022 mencapai 99,06 persen atau Rp 438,8 miliar dari pagu Rp 444,9 miliar.

"Sedangkan, per Juni realisasinya 34,61 persen dan diperkirakan sampai akhir tahun 2023 bisa mencapai 99 persen," kata Airlangga dalam rapat kerja pemerintah dengan Banggar DPR di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (9/6/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Airlangga menyampaikan kepada DPR bahwa kinerja dan program dari segi anggaran tercatat sangat baik. Hal itu terbukti dengan opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sejak 2008 meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

"Kemudian nilai dari MenpanRB meningkat. Kemudian, sistem merit kita juga mendapatkan nilai sangat baik," ujarnya.

Lebih lanjut, terdapat usulan dari program kerja pada tahun anggaran 2024 dari berbagai kedeputian sebanyak 67 program prioritas dan reguler.

"Tentunya akan ada penambahan, penggabungan, dan pengembangan program," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Airlangga Dorong Kemitraan Kerjasama Ekonomi Indonesia-Inggris Terus Menguat

Sebelumnya, Sebagai salah satu pemantik akselerasi peningkatan perekonomian nasional, penguatan hubungan bilateral terus dilakukan Pemerintah dengan berbagainegara mitra, termasuk dengan Inggris.

Kemitraan antara Indonesia dan Inggris hingga kini menunjukkan hasil yang konkret dalam berbagai bidang mulai dari transisi energi, transportasi rendah karbon, perdagangan, investasi, hingga pendidikan.

Tercatat pada tahun 2022, Inggris memiliki realisasi Foreign Direct Investment di Indonesia hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya sebesarUSD322,9 juta menjadi USD628,3 juta. Berbagai capaian positif tersebut perlu terus dikembangkan melalui penguatan kemitraan dan kolaborasi antar pihak.

“Saya sangat percaya bahwa kemitraan antara Indonesia dan Inggris akan mampu mencapai tingkatan baru dan dapat membawa manfaat bagi kedua negara kita,”ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan sambutannya pada acara The United Kingdom King's Birthday Reception, Rabu (7/6).

Lebih lanjut, Menko Airlangga menekankan bahwa kemitraan antara Indonesia dan Inggris yang dilaksanakan pada berbagai bidang tersebut menerapkankonsep lead by example, salah satunya terkait kerja sama untuk transisi energi dan pengurangan deforestrasi. Sebagai bagian dari kemitraan Just EnergyTransition Partnership (JETP), Indonesia juga akan meluncurkan Rencana Investasi Komprehensif sebesar USD20 miliar untuk mendorong transisi sektorketenagalistrikan di Indonesia.

Selain itu, Indonesia dan Inggris juga telah membentuk Joint Economic and Trade Committee (JETCO) pada tahun 2022 lalu untuk meningkatkan perdagangan,investasi, dan kerja sama ekonomi yang menjadi kepentingan bersama. Dalam pertemuan awal JETCO, kedua belah pihak telah sepakat untuk fokus melakukanperundingan mengenai energi terbarukan, green growth, makanan, minuman, dan agrikultur.

Melalui optimalisasi JETCO tersebut, Menko Airlangga berharap agar perdagangan bilateral kedua pihak dapat kembali meningkat, mengingat telahterjadi peningkatan pada tahun 2022 mencapai 5,30% dibandingkan tahun sebelumnya.

3 dari 3 halaman

FTA

Ke depannya, Menko Airlangga juga berharap bahwa kemitraan antara kedua belah pihak dapat diperdalam melalui kerja sama Free TradeAgreement (FTA).

“Kemitraan Indonesia dan Inggris harus terus mengarah pada pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan. Untuk tujuan ini, kita harus terus memperkuat kemitraankita dua arah, perdagangan berkelanjutan dan investasi hijau,” pungkas Menko Airlangga.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya yakni Wakil Presiden Republik Indonesia Periode 2004-2009 dan Periode 2014-2019 H.M. Jusuf Kalla, MenteriPerhubungan, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Duta Besar the United Kingdom of Great Britain dan Northern Island untuk Indonesia dan Duta Besar the United Kingdom of Great Britain dan Northern Island untuk ASEAN.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini