Sukses

Harga Emas Dunia Lanjutkan Pelemahan karena AS Tak Jadi Gagal Bayar

Harga emas dunia mengalami tekanan karena adanya optimisme dari pelaku pasar bahwa akan ada kesepakatan dari pemerintah AS mengenai plafon utang sehingga potensi gagal bayar bisa terhindari.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia memperpanjang pelemahan pada penutupan perdagangan Kamis usai keluarnya data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih baik. Data ekonomi yang membaik ini semakin memperkuat taruhan bahwa Bank Sentral AS atau the Fed akan melonggarkan kebijakan moneter.

Selain itu, harga emas dunia juga mengalami tekanan karena adanya optimisme dari pelaku pasar bahwa akan ada kesepakatan dari pemerintah AS mengenai plafon utang sehingga potensi gagal bayar bisa terhindari.

Mengutip CNBC, Jumat (19/5/2023), harga emas di pasar spot turun 1,3 persen menjadi USD 1.956,1346 per ons pada pukul 15:24. EDT, setelah sebelumnya menyentuh level terendah sejak 3 April di level USD 1.951,73 per ons.

Sedangkan harga emas berjangka AS turun 1,2 persen menjadi USD 1.959,4 per ons.

Jumlah klaim pengangguran baru AS lebih rendah dari perkiraan minggu lalu disertai dengan penurunan yang lebih ringan dalam indeks bisnis dari Philadelphia Fed.

Seiring dengan pasar tenaga kerja yang relatif lebih baik ini, beberapa optimisme atas negosiasi plafon utang juga telah memperkuat nilai tukar dolar AS dan mendukung bursa saham.

Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures David Meger menjelaskan, sentimen yang ada ini sedikit mengurangi permintaan safe-haven seperti emas.

"Kami melihat tidak ada lagi sentimen positif di pasar emas seperti yang telah kami lihat selama beberapa bulan ini."

Menekan emas, Wall Street berbalik lebih tinggi dan dolar AS serta imbal hasil Treasury 10-tahun naik ke puncak multi-minggu pada data ekonomi.

Kebijakan The Fed Tekan Harga Emas Dunia

Pelaku pasar saat ini memperkirakan sekitar 20 persen kemungkinan kenaikan suku bunga di bulan Juni, dibandingkan dengan taruhan 20 persen untuk pemotongan sekitar sebulan yang lalu.

Emas yang tidak memberikan imbal hasil sulit bergerak naik ketika suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan pengembalian aset yang bersaing seperti obligasi.

Presiden Fed Dallas Lorie Logan mengatakan, inflasi belum turun yang bisa memungkinkan Fed menghentikan kenaikan suku bunga pada Juni. Sementara Gubernur Fed Philip Jefferson mengatakan masih terlalu dini untuk menilai dampak penuh dari kenaikan pesat sejauh ini.

Keduanya duduk di komite Fed yang menetapkan kebijakan moneter.

"Kegagalan emas untuk mempertahankan dukungan teknis pada rata-rata pergerakan 50 hari kemungkinan akan mendorong pengujian penurunan lebih lanjut," kata analis independen Ross Norman.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Emas Dunia Hari Ini Turun Lagi Gara-Gara Dolar AS Menguat

Pada perdagangan hari sebelumnya, harga emas turun pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta). Tergelincirnya harga emas dunia dipicu oleh dolar Amerika Serikat (AS) menguat setelah komentar hawkish dari pejabat Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) yang menimbulkan keraguan atas penurunan suku bunga tahun ini.

Dikutip dari CNBC, Kamis (18/5/2023), harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD 1.981,39 per ons setelah menyentuh level terendah sejak 27 April. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,4 persen ke level USD 1.984,90.

Analis Senior Kitco Metals Jim Wyckoff menyatakan, lonjakan dolar AS, sebagian didorong oleh pejabat The Fed yang umumnya condong ke arah hawkish secara keseluruhan, telah membebani pasar logam.

Dia mengatakan default utang AS bisa bullish untuk emas, tetapi sebagian besar pasar tampaknya tidak setuju.

Presiden AS Joe Biden dan anggota Kongres terkemuka dari Partai Republik Kevin McCarthy menggarisbawahi tekad mereka untuk segera mencapai kesepakatan guna menaikkan plafon utang.

Kurs dolar AS pun tellah mencapai level tertinggi dalam tujuh minggu, mengikis daya tarik terhadap emas batangan sebagai tempat investasi yang aman.

Menggarisbawahi tekad The Fed untuk mengekang inflasi, Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan pada hari Selasa bahwa “terlalu dini untuk berbicara tentang penurunan suku bunga,”

3 dari 3 halaman

Suku Bunga The Fed

Sementara Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan suku bunga belum pada titik di mana ia dapat bertahan stabil.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters melihat suku bunga The Fed stabil tahun ini. Suku bunga tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan dengan hasil nol.

Pedagang menilai ada peluang sekitar 67 persen dari The Fed untuk mempertahankan suku bunga pada bulan Juni, dengan pemotongan masih diharapkan di akhir paruh kedua tahun ini.

“Kami masih mencari harga yang lebih tinggi selama 12 bulan ke depan, dengan emas diperkirakan mencapai USD 2.200/oz, tetapi kenaikan harga berikutnya kemungkinan akan terjadi ketika nada Fed bergeser ke lebih dovish,” kata Analis UBS Giovanni Staunovo.

Selain harga emas, harga perak sebagian besar datar di USD 23,74 per ons. Harga platinum naik 1,1 persen menjadi USD 1.068,74, sementara paladium turun 0,9 persen menjadi USD 1.488,23.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.