Sukses

Kapal Pengangkut BBM Pertamina Terbakar di Mataram, 3 ABK Meninggal Dunia

SAR Mataram telah menerima informasi adanya kebakaran kapal BBM Depo Pertamina di Kampung Bugis, Kota Mataram.

Liputan6.com, Jakarta - Kapal pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) MT Christin yang mengangkut BBM Pertamina terbakar di tengah perairan laut tidak jauh dari Terminal BBM Ampenan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Kapal pengangkut BBM Pertamina  tersebut terbakar pada pukul 15.30 Wita.

Humas Kantor SAR Mataram I Gusti Lanang Wiswananda membenarkan bahwa pihaknya telah menerima informasi adanya kebakaran kapal BBM Depo Pertamina di Kampung Bugis, Kota Mataram.

"Kami mendapat laporan dari salah seorang warga bernama Dady Sukmawan yang kebetulan lagi di rumah orang tuanya di Kampung Bugis Ampenan yang dekat dengan lokasi kejadian," katanya dikutip dari Antara, Minggu (26/3/2023).

Personel Kantor SAR Mataram, kata dia, sudah meluncur ke lokasi kejadian untuk melakukan upaya penyelamatan.

Sementara itu, petugas Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB Dady Sukmawan yang berada di lokasi kejadian juga membenarkan Kapal MT Christin terbakar di tengah laut.

"Informasi yang saya terima ada tiga anak buah kapal yang meninggal dunia. Sebagian lagi sudah dievakuasi ke Pantai Ampenan. Total ada 17 anak buah kapal," ujarnya.

Ia belum mendapat informasi penyebab pasti kapal tiba-tiba terbakar ketika sedang mengantri untuk bongkar muat BBM ke Depo Pertamina Ampenan.

Hingga saat ini, kata Dady, api masih terlihat menyala. Kapal juga sudah agak menjauh dari Depo Pertamina Ampenan, untuk menghindari adanya ledakan karena di sekitarnya juga ada perahu-perahu nelayan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kapal Pertamina Makin Mendunia, Kini Kibarkan Merah Putih di AS

Sebelumnya, PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali mencetak prestasi dan sukses terus mengibarkan bendera merah putih di lautan internasional.

Kali ini, prestasi kembali ditorehkan oleh kapal Pertamina Gas 2 (PG2) yang sukses mengantongi Sertifikat Kepatuhan (Certificate of Compliance/COC) dari United States Coast Guard (USCG) pada Agustus 2022.

COC diterbitkan terhadap kapal berbendera asing yang berlayar di perairan Amerika Serikat, merupakan salah satu indikator terpercaya di industri maritim internasional karena pemeriksaan tersebut diterapkan dengan standar yang tinggi untuk memastikan terlaksananya perdagangan yang aman di seluruh wilayah transportasi laut dalam yurisdiksi Amerika Serikat.

Kapal PG2 yang dinakhodai oleh Captain Dasuki ini menjalani pemeriksaan oleh USCG pada 15 Agustus 2022, di mana seluruh area kapal diinspeksi secara seksama mulai dari anjungan, ruang mesin, ruang navigasi, geladak dan lainnya.

Dilakukan juga inspeksi lainnya seperti pemeriksaan ballast record book, garbage record book , drill record , pemeriksaan alarm, ventilasi, dan lainnya.

Dasuki memastikan kapal Pertamina yang memiliki total 24 kru yang seluruhnya warga negara Indonesia memenuhi persyaratan dan standar yang tinggi untuk pelayaran internasional.

Menurutnya, hal ini juga tak lepas dari kecakapan para kru. Pada kali ini, PG2 lolos tanpa observasi (zero observasi) yang merupakan prestasi luar biasa di mana dapat lolos pemeriksaan tanpa adanya catatan.

“Untuk memelihara dan mempertahankan kapal selalu dalam performa yang terbaik dibutuhkan suatu sistem yang komprehensif dan pelaksanaan pemeliharaan yang berkelanjutan oleh sumber daya manusia yang andal,” ujarnya, Kamis (22/9/2022).

3 dari 3 halaman

Kepatuhan PIS

Kembali terbitnya Certificate of Compliance examination dari USCG ini juga merupakan bentuk kepatuhan PIS terhadap standar dan tata nilai yang berlaku di industri shipping internasional yang bisa meningkatkan kepercayaan stakeholder terhadap PIS.

Corporate Secretary PIS Muhammad Aryomekka Firdaus memastikan kapal-kapal PIS yang dimiliki dan dikuasai harus 100 persen memenuhi regulasi yang ada, baik yang berlaku di Indonesia maupun di perairan internasional.

“Seluruh tim operasi, tim fleet management harus memastikan bahwa kapal yang dioperasikan memenuhi standar internasional dan regulasi lainnya yang berlaku. Kesuksesan ini membuktikan pelaut-pelaut PIS memiliki kompetensi yang memadai untuk mengarungi samudera-samudera di dunia dan mengibarkan bendera merah putih dengan bangga,” ujarnya 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.