Sukses

Mendag Zulkifli Hasan Rayu Perusahaan Kesehatan Multinasional Asal India Tanam Modal ke Indonesia

Mendag Zulkifli Hasan berharap, Apollo Hospital yang merupakan perusahaan kesehatan India dapat segera merealisasikan investasi di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menginisiasi kerja sama investasi perusahaan kesehatan India di Indonesia. Melalui kerja sama ini, diharapkan bisa berdampak positif pada kemudahan akses masyarakat atas layanan kesehatan berkualitas yang terjangkau.

Inisiatif tersebut disampaikan saat Mendag Zulkifli Hasan bertemu Wakil Direktur Pengembangan Korporat Apollo Hospitals Enterprise Harinder Singh Sidhu di New Delhi, India, Selasa (14/3/2023).

"'Apollo Hospitals merupakan salah satu rumah sakit terkemuka di India dan dunia. Saya mengundang mereka untuk lebih jauh lagi melakukan investasi berbagai infrastruktur kesehatan Indonesia," kata Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag berharap, Apollo Hospital dapat segera merealisasikan investasi bidang kesehatan di Indonesia. Dengan layanan berstandar internasional dan cabang di beberapa negara, diharapkan Apollo Hospitals dapat mengembangkan jaringannya di Indonesia.

Sebagai informasi, Apollo Hospitals Enterprise Limited adalah perusahaan kesehatan multinasional India yang berkantor pusat di Chennai. Perusahaan ini menerima akreditasi perawatan kesehatan internasional oleh Joint Commission International (JCI) dan National Accreditation Board for Hospitals & Healthcare Providers (NABH), yaitu Lembaga akreditasi rumah sakit di India.

Layanan Kesehatan Ekspatriat

Selain di India, Apollo Hospitals juga memiliki rumah sakit di Muscat Oman, khusus untuk melayani perawatan medis yang berkualitas bagi penduduk lokal dan ekspatriat.

Sebelumnya Pada 14 Mei 2014, Apollo Hospitals bekerja sama dengan PT Medik Assist4You meluncurkan Apollo Telemedicine Center yang diresmikan Konsul Jenderal India di Medan.

Adapun dalam pertemuan ini turut hadir mendampingi Mendag Zulkifli Hasan, Duta Besar Indonesia untuk India Ina Krisnamurthi, Direktur Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono, serta Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rampung 2024, KEK Sanur Bali Jadi Pusat Layanan Kesehatan Kelas Dunia

Sebelumnya, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Bali, ditargetkan beroperasi pada awal tahun 2024. Artinya, Indonesia akan memiliki fasilitas kesehatan kelas dunia.

Hal itu diungkapkan Direktur Utama InJourney Dony Oskaria, usai mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo yang melakukan tinjauan ke KEK Kesehatan Sanur.

Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney bersama Menkomarves dan Wamen BUMN II meninjau progress pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Bali. InJourney menargetkan fasilitas kesehatan kelas dunia tersebut beroperasi pada tahun depan.

"Pengembangan KEK Kesehatan Sanur merupakan langkah transformasi strategis yang menciptakan berbagai nilai tambah dan ditargetkan beroperasi pada kuartal pertama tahun 2024. Dengan KEK Kesehatan Sanur ini, Indonesia akan memiliki pusat layanan kesehatan kelas dunia dan akan menjadi magnet pariwisata baru melalui konsep medical & wellness tourism," kata Dony Oskaria.

3 dari 4 halaman

Potensi Pariwisata Kesehatan

Dony menjelaskan sektor pariwisata kesehatan (medical & wellness tourism) adalah potensi baru yang dapat memberikan pelayanan kesehatan kelas dunia, sekaligus dapat menawarkan keindahan destinasi wisata.

'KEK Kesehatan Sanur ini merupakan salah satu bentuk diversifikasi ekonomi sesuai dengan arahan Presiden RI, Bapak Ir. Joko Widodo yang menyatakan bahwa ekonomi tidak bisa hanya tergantung pada satu sektor saja,” jelas Dony.

Melalui anak perusahaan InJourney yakni PT Hotel Indonesia Natour (HIN), sebagai Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK Kesehatan Sanur yang ditetapkan oleh pemerintah, saat ini telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur dasar kawasan.

4 dari 4 halaman

World Class Medical

Dalam waktu bersamaan juga sedang dilakukan renovasi dan revitalisasi hotel Grand Inna Bali Beach Tower, Inna Bali Beach Garden, Inna Bali Resort, dan pembangunan Convention Centre bertaraf internasional.

Dengan area seluas 41,26 Hektare, KEK Kesehatan Sanur akan dikembangkan menjadi "World Class Medical & Wellness Centre" sebagai Pusat Layanan Kesehatan dan Pariwisata Baru Terpadu kelas dunia.

Pusat layanan kesehatan memiliki state-of-the-art facilities, seperti sarana akomodasi yang terdiri dari hotel bintang 4, bintang 5 dan premium villa/resort hingga 1000 kamar.

Selain itu, terdapat pula fasilitas yang diperuntukkan bagi lansia, Ethnobotanical Garden, Convention Centre bertaraf Internasional yang dengan kapasitas hingga 5000 orang, area komersial, sentra UMKM, restoran serta berbagai fasilitas lain yang didukung dengan teknologi mutakhir.

Direktur Utama HIN, Christine Hutabarat dalam kesempatan yang sama menyampaikan, KEK Kesehatan Sanur menawarkan alur perjalanan end to end yang mengintegrasikan layanan kesehatan dan pariwisata dengan berbagai fasilitas dari layanan kesehatan, akomodasi hotel dan MICE, Ethnobotanical Garden, serta pusat komersial.

“Dengan fasilitas kesehatan yang ditawarkan, KEK Kesehatan Sanur dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, sehingga masyarakat lebih memilih berobat di dalam negeri dibandingkan ke luar negeri," pungkas Christine.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.