Sukses

Mentan: Stok Beras Aman Sampai Lebaran 2023

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, bahwa kondisi beras secara nasional bisa memenuhi kebutuhan masyarakat hingga lebaran tahun 2023.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, bahwa kondisi beras secara nasional bisa memenuhi kebutuhan masyarakat hingga lebaran tahun 2023.

"Artinya beras kita aman sampai lebaran mendatang," kata Mentan Syahrul di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (7/3/2023).

Mentan Syahrul menerangkan, kepastian ini dihitung secara detail baik menggunakan survei Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), standing crop, laporan daerah, dan peninjauan langsung di lapangan. Terlebih, sejumlah daerah sentra penghasil beras juga memasuki panen raya.

"Semua menunjukkan oke. Saat ini panen raya terus berlangsung di sejumlah sentra," ujar Mentan Syahrul.

Direktur Utama Food Station Tjipinang Jaya, Pamrihadi Wiraryo menyampaikan bahwa kebutuhan beras untuk wilayah DKI Jakarta dalam kondisi aman dan melimpah. Kepastian ini disampaikan Pamrihadi usai menerima limpahan beras dari Sumatera Selatan sebanyak 494.

Menurut dia, beras sebanyak itu masih akan bertambah seiring panen raya di sejumlah sentra terus berlangsung. Sebagai gambaran, total beras yang dibutuhkan masyarakat Jakarta mencapai 30 ribu ton. Sedangkan beras sementara yang tersedia saat ini baru 15 ribu ton.

"Yang masuk saat ini kurang lebih 494 ton atau 21 truk. Tapi Insya Allah besok akan digelontorkan lagi atau diguyur lagi kurang lebih 50 truk atau ekivalen sebanyak 1000 ton," ujar Pamrihadi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Musim Panen

Pamrihadi mengatakan, food station sangat optimis dengan kondisi dan ketersediaan beras saat ini. Apalagi, Sumatera Selatan tengah memasuki musim panen yang akan berlangsung hingga April mendatang.

"Sumatera Selatan adalah wilayah yang saat ini panen raya besar. Kita harapkan mampu memenuhi kebutuhan cadangan beras kita," katanya.

Dikatakan Pamrihadi, kondisi harga beras saat ini berangsur mengalami penurunan. Sebagai contoh, posisi harga beras IR 643 saat ini rata-rata turun di harga Rp 10.375 atau turun sebanyak 25 rupiah per hari ini. Dia pun memastikan harga beras medium bisa kembali normal di harga Rp 9.450.

"Kita ingin setiap hari turun 25 rupiah. Per hari ini saja sudah di angkat 10175. Jadi kami berterimakasih kepada jajaran Kementan atas distribusi beras tahun ini," jelasnya. "Sekali lagi kita sangat yakin beras kita cukup," jelasnya.

 

3 dari 4 halaman

Duh, Oknum Pedagang Nakal Jual Beras Premium Hasil Oplosan

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo menyebut dugaan ada oknum pedagang mengoplos beras Bulog dengan beras lainnya dan dimasukkan dalam kemasan premium.

"Waktu kemarin kami melakukan inspeksi (bersama Bulog). Temuannya ada oknum pedagang yang diduga mencampur beras Bulog dengan beras lain dan dijual premium. Kemarin sore sudah kami tindaklanjuti bersama satgas pangan untuk diproses," kata Pamrihadi dalam pesan singkatnya di Jakarta, Sabtu.

Pamrihadi memastikan pedagang tersebut tidak membeli beras dari PT Food Station Tjipinang Jaya, dan saat ini temuan tersebut sedang diperiksa kembali oleh satgas pangan dan aparat hukum.

Kemudian, lanjut dia, jika terbukti maka pedagang tersebut akan dikeluarkan dari Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).

"Untuk hukuman menjadi kewenangan aparat penegak hukum. (Tapi) kalau terbukti tindak pidana, maka sewa gudang akan kami hentikan," kata Pamrihadi.

Dari sejumlah pedagang yang menyewa gudang di PIBC, kata Pamrihadi, hanya satu pedagang yang ketahuan mencampur beras Bulog.

Namun, jelasnya, Satgas Pangan akan memastikan kembali beras yang dicampur itu beras Bulog atau bukan.

"Pedagang yang mengoplos tidak membeli beras nya dari Food Station. Kalau melalui Food Station ada mekanismenya, pedagang wajib membuat surat pernyataan untuk tidak menjual di atas Rp8.900, tidak mencampur atau mengoplos dan tidak menyalahgunakan penyaluran beras bulog," kata Pamrihadi.

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) melakukan sidak ke gudang milik PT Food Station Tjipinang Jaya di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (3/2).

Hasilnya, ia mendapati karung beras impor ukuran 50 kilogram dan tumpukan karung beras merek lokal ukuran kecil dalam keadaan kosong pada dua gudang.

Buwas menduga karung beras untuk operasi pasar yang merupakan beras premium dijual dengan harga medium.

Sementara beras yang dipindahkan ke karung beras lokal lalu dijual seharga beras premium.

"Ini beli dari saya Rp8.300, dipindahkan ke situ jadi Rp12 ribu. Dijual Rp12 ribu, karena dianggap ini adalah produksi dalam negeri," kata Buwas.

4 dari 4 halaman

Bulog Sudah Impor Tapi Harga Beras Masih Tinggi, Kemana Larinya?

Sekretaris Jenderal DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Reynaldi Sarijowan, mengeluhkan harga beras yang masih tinggi. Meskipun Perum Bulog sudah melakukan impor beras untuk stabilisasi harga, tetap saja kenaikan terus terjadi di pasar.

"Ikatan Pedagang Pasar Indonesia menyatakan kondisi beras saat ini masih stabil tinggi, karena memang ini bermula dari kesalahan Bulog yang tidak melakukan penyerapan di awal tahun lalu," ujar Reynaldi dalam pesan tertulis, Sabtu (4/2/2023).

Menurut dia, penyerapan beras oleh Bulog masih jadi masalah hingga sekarang. Sehingga itu akan tetap mempengaruhi harga beras di pasaran saat ini. 

"Walaupun sudah ada impor tetapi tetap juga proses berkurangnya beras di pasaran itu memang jadi persoalan tersendiri itu yang pertama," imbuh dia. 

Kedua, ia menambahkan, beras sudah dua bulan terakhir mengalami kenaikan di atas harga eceran tertinggi (HET), yang di Jawa dipatok Rp 9.450 per kg (medium) dan Rp 12.800 per kg (premium). Pada akhirnya, pemerintah memutuskan untuk impor. 

"Dan memang tidak bisa dipungkiri tidak bisa dihindari, bahwa beras tetap di atas HET sampai panen raya akan terjadi," sebut Reynaldi. 

Reynaldi beranggapan, hadirnya beras impor justru turut jadi kendala yang membuat pedagang kesulitan. Oleh karenanya, ia meminta Bulog bersungguh-sungguh mengatasi persoalan beras.

"Fokus saja soal beras tidak usah ngurus yang lain. Walaupun begitu kami tetap mengapresiasi langkah bulog untuk melakukan operasi pengendalian harga sehingga harga tidak melambung tinggi dan stok tetap ada di pasar," tuturnya.  

"Kami berharap Bulog dapat melaksanakan tugasnya untuk melakukan penyerapan terhadap beras petani di panen raya bulan depan," pungkas Reynaldi. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.