Sukses

Tugas Berat Gubernur Bank Indonesia, Siapa yang Kuat Mengampu?

Liputan6.com, Jakarta - Jabatan Perry Warjiyo sebagai Gubernur Bank Indonesia akan berakhir pada Mei 2023. Di kalangan industri keuangan terutama perbankan telah muncul beberapa kandidat yang dirasa layak untuk menjadi penggantinya. 

Beberapa diantaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa. Nama Perry Wajiyo juga tetap muncul karena sesuai aturan Gubernur Bank Indonesia bisa dijabat oleh orang yang sama maksimal 2 periode. 

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI, Said Abdullah mengatakan, nama-nama yang sudah muncul tersebut dipandang cukup mumpuni untuk menjadi Gubernur Bank Indonesia. Mengingat kompleksnya persoalan ekonomi dan moneter ke depan yang sangat berat. 

“Mereka dianggap mumpuni dan layak memimpin Bank Sentral. Namun sejauh ini, DPR belum menerima kandidat Gubernur BI tersebut,” kata Said dalam keterangan resminya, Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Menurut Said, figur Gubernur BI yang ideal harus memiliki chemistry dengan pemerintah, khususnya kementerian sektor perekonomian dan keuangan, serta otoritas lainnya seperti OJK dan LPS. Sebab kedudukan Bank Indonesia sangat penting sebagai regulator sektor makro prudential. Apalagi setelah pengesahan Undang Undang No 4 tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK).

“Kita membutuhkan banyak aturan pelaksana yang harus segera dibuat. Butuh kerja cepat dan solid diantara Komite Stabilitas Sektor Keuangan(KSSK) yang di dalamnya ada unsur Bank Indonesia,” tutur Said. 

Said mengatakan melalui UU PPSK, Bank Indonesia diberikan kewenangan lebih besar dalam upaya menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan menurunkan tingkat kemiskinan nasional. “Tentu ini tugas yang tidak ringan, butuh effort yang lebih besar dari BI,” sambungnya.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jaga Devisa

Tak hanya itu, tugas BI juga sangat penting memastikan inflasi terkendali serta kurs yang stabil. Terlebih pada tahun 2023 ini Indonesia sedang  menghadapi tahun ekonomi yang tidak mudah. 

“Menjaga agar devisa kita kuat, tugas BI juga perlu memastikan Kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) bukan hanya di sektor sumber daya alam, tetapi diperluas ke sektor lainnya seperti perbankan,” kata dia. 

Termasuk memastikan pelaksanaan kebijakan DHE setidaknya 6 bulan sampai 1 tahun dengan insentif bagi eksportir yang diberikan pas buat menopang usaha mereka.

3 dari 4 halaman

Jawaban Sri Mulyani Soal Isu Namanya Digadang-gadang Jadi Gubernur Bank Indonesia

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati angkat bicara terkait namanya yang disebut masuk dalam bursa calon Gubernur Bank Indonesia (BI).

Sri Mulyani pun memberikan jawaban diplomasi saat ditanya terkait hal ini. Di mengatakan pemilihan Gubernur BI telah diatur dalam undang-undang yakni diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR RI.

Sri Mulyani menyatakan saat ini dirinya masih fokus menjadi Menteri Keuangan dan juga dalam  Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

"Kami berempat (Sri Mulyani bersama BI, OJK, LPS) tetap fokus ngerjain apa yang ada dalam KSSK kita karena ini adalah tugas utama kita yaitu menjaga stabilitas sistem keuangan dan menjaga pemulihan ekonomi," kata Sri Mulyani, Selasa (31/1/2023).

 

4 dari 4 halaman

Purbaya Yudhi Sadewa

Sementara itu, nama lain yang juga digadang-gadang menjadi calon Gubernur Bank Indonesia yaitu Purbaya Yudhi Sadewa. Purbaya saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Purbaya pun menyatakan kesiapannya juga diminta untuk posisi tersebut. Namun dia memastikan saat ini masih akan fokus sebagai Ketua Dewan LPS.

"Saya belum tahu beritanya, seperti kata Bu Sri Mulyani tadi kita fokus pada kerjaan kita. Kita ikut perintah saja," ujar Purbaya.

Sebagai informasi, saat ini posisi Gubernur BI masih diduduki oleh Perry Warjiyo. Namun masa jabatan Perry akan habis pada Mei 2023.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.