Sukses

Harga Emas Naik, Menuju Kenaikan 3 Bulan Berturut-turut

Harga emas pada hari Selasa berada di jalur untuk kenaikan bulanan ketiga berturut-turut

Liputan6.com, Jakarta Harga emas pada hari Selasa berada di jalur untuk kenaikan bulanan ketiga berturut-turut. Kenaikan ini dibantu oleh dolar AS yang lebih lemah secara keseluruhan dan ekspektasi seputar kenaikan suku bunga yang lebih lambat dari Federal Reserve AS.

Dikutip dari CNBC, Rabu (1/2/2023), harga emas spot mendekati level tertinggi sesi, naik 0,23 persen menjadi USD 1.928,23 per ons pada pukul 16:30. ET. Emas telah naik 5,7 persen pada bulan Januari. Emas berjangka AS naik 0,2 persen menjadi USD 1.943,60.

Dolar AS menuju kerugian bulanan keempat berturut-turut, membuat emas batangan lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.

“Kami memiliki begitu banyak risiko yang didorong oleh peristiwa sepanjang minggu ini dan investor harus memperhatikannya. Harga emas cenderung tidak stabil,” kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.

Keputusan kebijakan bank sentral AS akan dirilis pada hari Rabu, diikuti oleh konferensi pers dari Ketua Fed Jerome Powell. Pedagang memperkirakan kenaikan suku bunga Fed 25 basis poin ke kisaran 4,5-4,75 persen. Perkirakan suku bunga akan mencapai puncaknya di 4,9 persen pada bulan Juni.

Selain itu, Bank Sentral Eropa dan Bank of England diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada hari Kamis.

Suku bunga yang lebih rendah cenderung bermanfaat untuk emas batangan, mengurangi biaya peluang untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prediksi Pengamat

Sementara itu, analis dan pedagang telah menaikkan prediksi mereka untuk harga emas tetapi mengharapkan suku bunga tinggi untuk membatasi reli, jajak pendapat Reuters menunjukkan.

“Mengingat bagaimana pasar mengharapkan FOMC, BoE dan ECB untuk bergerak, fokusnya kemungkinan besar pada apa yang mereka katakan daripada tindakan yang mereka ambil,” kata Lukman Otunuga, analis riset senior di FXTM, dalam sebuah catatan.

Pasar juga menunggu laporan penggajian AS hari Jumat untuk bulan Januari, dengan melemahnya pasar tenaga kerja yang diterjemahkan menjadi penurunan inflasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.