Sukses

Wapres Minta Mahasiswa NU Sebar Literasi Makro Ekonomi Syariah ke Mesir

Wapres mengharapkan kalangan mahasiswa NU Mesir untuk terus aktif meningkatkan literasi masyarakat tentang ekonomi syariah, khususnya di tingkat makro atau teoritis.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin ingin menyebarluaskan literasi masyarakat tentang isu makro ekonomi syariah. Bukan hanya di Indonesia, ia juga meminta bantuan mahasiswa NU (Nahdlatul Ulama) aktif menyebarkan pemahaman terkait hal tersebut sampai ke Mesir.

Ma'ruf menilai, saat ini praktik pengembangan ekonomi syariah khususnya di Indonesia sudah sangat baik. Namun demikian, ia menilai bahwa tingkat literasi masyarakat mengenai ekonomi syariah secara makro masih relatif rendah.

Untuk itu, Wapres mengharapkan kalangan mahasiswa NU Mesir untuk terus aktif meningkatkan literasi masyarakat tentang ekonomi syariah, khususnya di tingkat makro atau teoritis.

“Sekarang banyak pembicaraan terkait ekonomi syariah hanya di tingkat mikro (praktik). Nah yang dibutuhkan juga saat ini adalah tentang makro-nya, filosofinya, tentang ekonomi syariah ini perlu untuk terus dikembangkan,” pinta Wapres dalam keterangan tertulis, Selasa (8/11/2022).

Adapun cara untuk meningkatkan literasi masyarakat tersebut, tutur Wapres, salah satunya dengan memperbanyak tulisan-tulisan ilmiah yang membahas tentang teori dan filosofi dari ekonomi syariah.

“Meskipun gerakannya sudah masif sampai kita membuat berbagai hal terkait ekonomi syariah, tetapi mengubah pemikiran yang sifatnya teoritis dan filosofis terkait ekonomi syariah secara makro, ini mungkin perlu banyak tulisan (ilmiah),” ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menjaga Pola Berpikir NU

Wapres Ma'ruf Amin juga meminta PCINU Mesir agar terus menjaga pola berpikir NU yang moderat, dinamis, dan tetap ber-manhaj atau memiliki dasar keilmuan yang jelas.

“Dahulu NU pernah juga menjadi konservatif khususnya sebelum Muktamar NU di Lampung pada 1992. Sehingga lahirlah apa yang disebut sistem pengambilan keputusan di lingkungan NU yang saya namakan sebagai dinamisasi pemikiran,” terangnya.

“Itulah kerangka berpikir NU, dia tidak statis, tidak liberal, tapi dia moderat, dinamis, tapi juga ber-manhaj,” imbuhnya Ma'ruf.

 

3 dari 3 halaman

Pemikiran NU Dipakai

Oleh sebab itu, Wapres mengharapkan agar pola pemikiran NU tersebut terus dipakai khususnya oleh kalangan mahasiswa NU untuk menyikapi segala persoalan, termasuk dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Kita boleh mendengar berbagai pendapat, tetapi kita harus saring apakah memenuhi kriteria pola pemikiran NU atau tidak,” ungkapnya.

Sebagai contoh, sambung Wapres, terkait adanya perdebatan bahwa muslim kaffah tidak NKRI dan NKRI tidak muslim kaffah, NU menyikapi hal ini dengan pendekatan bahwa keduanya tidak saling bertentangan dan menegasikan.

“Ini pikiran yang saya angkat dan sekarang sudah mulai dipahami banyak pihak. Tetapi saya minta pola pemikiran NU ini tetap terus disosialisasikan,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.