Sukses

Arab Saudi Tertarik Investasi Kilang Minyak hingga Pembangkit Listrik di Indonesia

Kerajaan Arab Saudi siap mengakomodasi peningkatan kerjasama energi, baik konvensional maupun terbarukan dengan Pemerintah Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif melakukan pertemuan virtual dengan Menteri Energi Kerajaan Arab Saudi, HRH Prince Abdulaziz Bin Salman bin Abdulaziz Al Saud. Pertemuan ini guna memperkuat hubungan bilateral di bidang energi antara Indonesia dengan Arab Saudi.

Arifin Tasrif menekankan, hubungan persaudaraan antara Indonesia dengan Arab Saudi adalah hal yang sangat penting.

"Kerajaan Arab Saudi dalam bidang energi telah menjadi mitra utama kerja sama Indonesia. Saudi menjadi pemasok minyak mentah dan produk olahannya ke Indonesia," jelas Arifin melalui keterangan tertulis, Selasa (8/11/2022).

Lebih lanjut, kedua menteri energi tersebut juga membahas tentang peningkatan kerja sama antara kedua negara di bidang energi lainnya.

"Seperti, peluang investasi petrokimia, kilang minyak, pembangkit listrik yang berasal dari energi baru dan terbarukan di Indonesia," papar Arifin.

Gayung bersambut, Abdulaziz menyampaikan, Kerajaan Arab Saudi siap mengakomodasi peningkatan kerjasama energi, baik konvensional maupun terbarukan dengan Pemerintah RI.

"Arab Saudi membuka peluang kerja sama dan kolaborasi seluas-luasnya untuk transfer ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan kesadaran Circular Carbon Economy," tuturnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menteri Keuangan Arab Saudi: Ekonomi Dunia Akan Sulit

Menteri Keuangan Arab Saudi Mohammed Al-Jadaan memperingatkan bahwa situasi ekonomi dunia akan sulit pada beberapa bulan bahkan beberapa tahun ke depan. Meski demikian, ia optimistis kawasannya akan tetap baik.

Ia juga berjanji bahwa negara-negara Teluk (Gulf countries) siap membantu ekonomi komunitas global.

"Kawasan pada umumnya akan terbagi menjadi dua area. Satu adalah daerah Teluk, bagi mereka selama enam bulan ke depan, dan kemungkinan enam tahun ke depan, akan sangat bagus," ujar Menteri Keuangan Arab Saudi Mohammed Al-Jadaan, dikutip Arab News, Kamis (27/10/2022).

"Kawasan lainnya akan sangat sulit, dan ini adalah peran kita untuk menolong kawasan-kawasan tersebut," lanjutnya.

Mohammed Al-Jadaan membahas itu di acara Future Investment Initiative Forum di Riyadh, Rabu (26/10). Ia yakin ekonomi akan baik bagi kawasan Teluk.

 

3 dari 3 halaman

Isu Perubahan Iklim

Menteri Keuangan Bahrain Khalifa Al-Khalifa mengungkap sentimen serupa karena masalah konflik di Eropa, serta adanya inflasi harga makanan dan energi.

Menkeu Arab Saudi juga mengajak adanya kolaborasi dan kooperasi untuk membawa stabilitas di level global yang dibutuhkan. Hal tersebut dinilai penting untuk memastikan ketersediaan pendanaan makro dan investasi.

Isu lain yang disorot adalah perubahan iklim yang dinilai Arab Saudi sebagai isu penting. Saudi berkata upaya tersebut tak bisa diselesaikan satu negara saja dan perlu ada kolaborasi.

"Dunia mencoba mengurus hal ini. Institusi-institusi multilateral mencoba mengatasi dampak perubahan iklim. Di kawasan ini, kami membuat banyak usaha untuk mengurangi emisi, menangani perubahan iklim, dan berinvestasi di renewables," ucapnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.