Sukses

Informasi Tokoh

  • LahirJakarta
  • Tanggal19 Juni 1953
  • KebangsaanIndonesia
  • AlmamaterInstitut Teknologi Bandung
  • ProfesiProfesional, Teknokrat
  • Dikenal karenaDirektur Utama PT Pupuk Indonesia

Duta Besar Indonesia untuk Jepang dan Federasi Mikronesia

  • Masa Jabatan22 Juni 2017 – 23 Oktober 2019
  • MenggantikanYusron Ihza Mahendra

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia ke-18

  • Masa Jabatan23 Oktober 2019 - sekarang
  • MenggantikanIgnasius Jonan

Berita Terkini

Lihat Semua
Topik Terkait

    Arifin Tasrif atau lebih dikenal Arifin merupakan kelahiran Minangkabau. Dia menyelesaikan pendidikan sarjana dari Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Kimia pada tahun 1972.

    Menerima Honorary Fellowship Award dari AFEO

    Pada tahun 2011, dia menerima Honorary Fellowship Award dari AFEO (ASEAN Federation of Engineering Organization), atas kontribusinya dalam dunia keprofesian sebagai insinyur di Indonesia dan regional ASEAN.

    Mantan Dirut PT Pupuk Indonesia (Persero)

    Adapun Arifin merupakan mantan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) sebelum digantikan Menteri BUMN Rini Soemarno. Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengangkat Arifin Tasrif menjadi Dirut BUMN pada tahun 2010. 

    Menjadi Dubes Jepang

    Kemudian diangkat menjadi Dubes Jepang pada Juni 2017. Ia merangkap jabatan itu sebagai Dubes Federasi Mikronesia. 

    Selama Arifin Tasrif menjabat sebagai Dubes Jepang, koordinasi ekonomi antara Indonesia dan Jepang terus berjalan dengan baik. Yang terbaru, Jepang ikut berpartisipasi dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI) dan berhasl meraup USD 259 juta.

    Berdasarkan informasi Kementerian Luar Negeri (Kemlu), semasa pimpinan Arifin, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Jepang juga mengawal kerja sama di sektor perkeretaapian dan perikanan.

    KBRI Tokyo era Arifin Tasrif terus mendorong tenaga migran Indonesia agar bekerja di Jepang. Profesi perawat menjadi salah satu yang terfavorit di Jepang dan gajinya pun mencapai Rp 20 juta per bulan.

    Arifin Tasrif pun turut menggelar audiensi dengan PPI Jepang untuk mendengar keluhan mahasiswa, seperti terkait paspor, membantu wirausaha, serta berupaya agar jangkauan LPDP di Jepang makin luas.