Sukses

Presidensi G20 Indonesia Berpotensi Ciptakan 33 Ribu Lapangan Kerja

Dalam Presidensi G20 ada 160 events resmi yang terdiri dari 49 main event dan 111 side event. Apapun event tersebut UMKM selalu diikut sertakan, karena UMKM merupakan gabungan dari berbagai sektor.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia resmi menjadi tuan rumah Presidensi G20 selama setahun penuh, yakni mulai 1 Desember 2021 hingga KTT G20 pada November 2022. Dari perhelatan tersebut, berpotensi menciptakan 33.000 lapangan kerja, dan nilai konsumsi diperkirakan mencapai Rp 1,7 triliun.

Hal itu disampaikan Staf Ahli Menteri Bid. Produktivitas dan Daya Saing, Kementerian Koperasi dan UKM Eddy Satriya, dalam Konferensi Pers #G20Updates, Kamis (6/10/2022).

Eddy mengatakan dalam Presidensi G20 ada 160 events resmi yang terdiri dari 49 main event dan 111 side event. Menurutnya, apapun event-event tersebut UMKM selalu diikut sertakan, karena UMKM merupakan gabungan dari berbagai sektor.

Tercatat ada 23 Kementerian yang saling berdampingan dengan UMKM, artinya mereka juga melaksanakan pekerjaan sesuai sektor masing-masing yang membina dan membesarkan UMKM.

“Ada 20.000 delegasi, katakanlah delegasi tentu memanfaatkan event-event untuk wisata dan sebagainya. Potensi penciptaan lapangan kerja 33.000 tentu saja bisa membesar nanti, dan nilai konsumsi diperkirakan Rp 1,7 triliun potensi Presidensi G20,” kata Eddy.

 

Menurutnya, momentum Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 harus dimanfaatkan sebaik mungkin di berbagai aspek.

Salah satunya membangkitkan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Momen ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan kepada dunia, bahwa UMKM Indonesia mempunyai banyak produk berkualitas internasional.

“Kami dari KemenkopUKM tentu saja memaksimalkan event G20 ini, bagaimana sebanyak mungkin UMKM kita bisa berpartisipasi,” ujarnya.

Adapun khusus untuk pemilihan UKM sebagai penyedia official merchandise. Diketahui suatu merchandise dalam event besar itu merupakan salah satu sumber untuk mendulang rupiah. Karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM sangat serius melakukan kurator UKM sejak Indonesia diputuskan menjadi tuan rumah Presidensi G20.

“Kementerian Koperasi dan UKM melalui SMESCO bersama kurator independent melakukan kurasi produk untuk official merchandise G20 Indonesia,” ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

20 UKM Terpilih

Dalam prosesnya, tercatat 1.204 UKM yang mendaftar melalui www.dataukm.semsco.go.id, kemudian diseleksi menjadi 20 UKM. Bagi UKM yang lolos mereka melakukan presentasi produk secara online melalui zoom.

Dari 20 UKM yang terpilih untuk menjadi official merchandise G20 Indonesia, kategorinya ada craft, fashion, makanan, kosmetik, dan wellness.

“Ini memang hal spesifik kita kelihatannya, sebagai negara berkembang punya berbagai daya tarik wisata, fashion, dimana kita salah satu negara muslim terbesar.

Eddy menyebut, kuratornya pun tidak asal-asalan. Kurator yang dipilih adalah kurator yang mampu menilai produk UKM dengan baik. Diantaranya, ada kurator Patrive Desilles ESMOD Jakarta, Uci SOemarno Graphic Design Professional, Yukako Akashi yakni Dewan Kerajinan Indonesia, dan Solihin Sofian yang merupakan PAA kosmetika Indonesia.

“Inilah gambaran bagaimana kami di Kementerian Koperasi dan UKM siap dengan segala kondisi yang ada, meskipun terbatas anggaran tapi kita bersinergi kemudian berkolaborasi dengan instansi di luar begitupun di dalam kami mensinkronkan anggaran, dan juga bersinergi dengan lembaga-lembaga internasional,” pungkasnya.

3 dari 4 halaman

Sri Mulyani: UMKM Sumbang 96 Persen Lapangan Kerja dan 60 Persen ke PDB

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan UMKM merupakan komponen utama ekonomi. Sebab, UMKM mampu menciptakan lapangan kerja dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan ekonomi, baik secara nasional maupun global.

“Di Indonesia, UMKM mewakili 99 persen bisnis dan menyumbang lebih dari 96 persen lapangan kerja serta 60 persen dari PDB kita. Meskipun mampu bertahan dari krisis, UMKM salah satu segmen yang terpukul keras oleh pandemi covid-19,” kata Menkeu dalam Simposium Tingkat Tinggi G20 GPFI: Memanfaatkan Digitalisasi untuk Meningkatkan Produktivitas, Berkelanjutan & Inklusif Ekonomi Perempuan, Pemuda, dan UMKM, Selasa (4/10/2022).

Ketika pandemi, kata Menkeu, mayoritas UMKM mengecilkan skala usahanya guna bertahan selama pandemi. Disisi lain, berbagai langkah telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui program pemulihan Ekonomi Nasional.

Lebih lanjut, Menkeu menyebut, saat ini digitalisasi dan UMKM merupakan dua hal yang tak terpisahkan, terutama dalam hal keuangan sebagai hub.

Digitalisasi berperan penting dalam menciptakan ekonomi yang lebih inklusif, dimana orang-orang yang tinggal di daerah terpencil, di mana pun mereka berada bisa mengakses keuangan melalui digitalisasi.

“Mereka dapat menggunakan Layanan Keuangan digital untuk melakukan transaksi keuangan mereka, digitalisasi serta biaya transaksi yang lebih rendah, yang tentunya menguntungkan kelompok rentan ini,” ujar Sri Mulyani.

Tercatat setidaknya ada enam aspek ekosistem UMKM, pertama yaitu kebijakan; kedua, keuangan; ketiga, pasar; keempat, moda; kelima, dukungan; keenam, budaya.

 

4 dari 4 halaman

Pemberdayaan UMKM

Menurutnya, keenam aspek ini memiliki aturan potensi dan peran penting guna dimanfaatkan sepenuhnya, agar upaya pemberdayaan UMKM berjalan optimal, terutama dalam aspek keuangan yang merupakan salah satu tantangan utama dalam mengembangkan UMKM, yaitu akses pembiayaan.

“Pemerintah juga telah menerapkan digitalisasi. Kami menyediakan dan memperkenalkan pembayaran digital, pembukuan, atau pencatatan digital, dan pemasaran digital dan memerintahkan dukungan UMKM dan dalam rangka pemberdayaan, ini juga sangat penting,” ujarnya.

Pemerintah Indonesia terus mendorong digitalisasi UMKM, tercatat hingga Juni 2022 sebanyak 19,5 juta UMKM telah tergabung dalam ekosistem digital. Pada tahun 2024 Pemerintah menargetkan 30 juta UMKM bisa tergabung dalam ekosistem digital.

“Target kami untuk 2024 adalah memiliki 30 juta UMKM yang tergabung dalam ekosistem digital,” uajrnya.

Sebab, digitalisasi juga memainkan peran penting dalam inklusi keuangan. Inklusi keuangan di Indonesia telah membuat kemajuan pada tahun 2021, tercatat inklusi keuangan Indonesia sudah mencapai 82,6 persen.

“Tetapi kami menargetkan lebih tinggi pada tahun 2024 untuk mencapai 90 persen untuk inklusi keuangan. Dan digitalisasi adalah komponen kunci bagi kami untuk mencapai Target itu,” ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.