Sukses

Manfaatkan Fintech, Inklusi Keuangan Indonesia Bisa Dikerek

Keberadaan Financial Technology (fintech) yang terus berkembang saat ini, ikut membantu meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.

 

Liputan6.com, Jakarta Keberadaan Financial Technology (fintech) yang terus berkembang saat ini, ikut membantu meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. 

Hal tersebut diungkapkan Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah dengan merujuk hasil penelitian yang telah dilakukan oleh CORE.

Salah satunya, lanjut dia, dengan kehadiran GoPayLater Cicil yang dikenal sebagai layanan Buy Now Pay Later (BNPL) yang diyakini akan berkontribusi terhadap terwujudnya cita-cita inklusi keuangan (financial inclusion) yang semakin dalam di Indonesia.

Sebab inovasi digital dari ekosistem PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) ini memberikan solusi sebagai alternatif pembayaran konsumen dan para mitra merchant secara lebih fleksibel.

Terlebih ada inovasi yang dilakukan dalam bentuk BNPL yaitu GoPayLater Cicil untuk transaksi di Tokopedia.

”Tentu saja akan membantu meningkatkan penjualan (merchant di Tokopedia). Sebab konsumen mendapatkan kemudahan belanja dengan membayar belakangan atau kredit,” ucapnya dikutip Kamis (25/8/2022).

Kehadiran GoPayLater Cicil juga diyakini akan lebih mudah diterima oleh masyarakat dibandingkan kartu kredit (Credit Card).

”Tidak semua orang bisa memiliki kartu kredit sedangkan GoPayLater Cicil hampir bisa diakses oleh semua orang yang memiliki smartphone dan terhubung dengan aplikasi e-commerce dan aplikasi lainnya,” Piter menjelaskan.

Berdasarkan data Statista, jumlah masyarakat Indonesia yang mempunyai kartu kredit hanya 2 persen dari total populasi Indonesia. Masih relatif kecilnya angka pengguna ini menjadi ruang tumbuh yang sangat besar bagi BNPL seperti GoPayLater Cicil.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Komparasi dengan Kartu Kredit

Jika dikomparasikan dengan kartu kredit, GoPayLater Cicil memiliki sejumlah keunggulan yang salah satunya tidak menetapkan biaya ke merchant sehingga konsumen bisa lebih leluasa melakukan pembelian di seller. ”Jadi potensi pertumbuhannya akan jauh di atas pertumbuhan kartu kredit,” kata Piter.

Ditambah lagi dengan potensi meningkatnya transaksi sebagai dampak dari kehadiran BNPL ini. Berdasarkan CB Insight, pemain BNPL di tingkat global seperti Afterpay dan PayPal dapat meningkatkan rata-rata nilai pesanan (average order value) sebanyak 20 persen.

Sementara itu, berkaitan dengan seberapa besar dampaknya terhadap peningkatan financial inclusion, kata Piter, bergantung kepada seberapa besar dampak terhadap UMKM.

”Fintech yang banyak melibatkan UMKM umumnya memiliki kontribusi yang cukup signifikan dalam meningkatkan financial inclusion,” ujarnya.

Sejauh ini, berdasarkan temuan dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (LDUI) GoPay merupakan pionir yang mengajak UMKM go digital melalui mekanisme pembayaran non tunai (cashless).

Di tengah pandemi saja, GoPay merangkul lebih dari 120 ribu UMKM baru go-online sejak Maret 2020 dan ada lebih dari 500 ribu UMKM tergabung dalam ekosistem Gojek pada jelang akhir tahun 2020. Setiap tahun jumlah tersebut terus meningkat.

Belum lagi ditambah dengan Tokopedia dimana saat ini, menurut data Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) tercatat sebanyak 19,5 juta pelaku UMKM atau sebesar 30,4 persen dari total UMKM telah hadir pada platform e-Commerce.

 

3 dari 4 halaman

Fintech Lending Potensi Dorong Pertumbuhan Ekonomi Inklusif

Platform peer-to-peer (P2P) lending penyedia jasa keuangan 360Kredi melanjutkan kerjasama dengan PT Bank J Trust Indonesia Tbk dalam rangka penyaluran pembiayaan digital.

Direktur Utama 360Kredi Suhartono mengatakan, platform online seperti peer to peer lending akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif. Juga, pemerataan ekonomi dan membuka peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Pertumbuhan fintech lending yang pesat seiring dengan meningkatnya penggunaan internet di masyarakat adalah sebuah peluang yang dapat dioptimalkan melalui sinergi dan kolaborasi yang saling menguntungkan dibanding memposisikan fintech sebagai kompetitor," ujarnya, Kamis (14/7/2022).

Direktur Bisnis 360Kredi Purnama Sutedi mengungkap, kerjasama strategis dengan Bank J Trust Indonesia merupakan kelanjutan dari kerja sama channeling financing yang telah terjalin sejak 2021.

Kerjasama ini lebih dari sekedar bentuk kerjasama dalam upaya perluasan pangsa pasar nasabah pembiayaan. Namun juga menunjukkan adanya peningkatan kepercayaan dari mitra-mitra strategis industri perbankan kepada perusahaan.

4 dari 4 halaman

Fasilitas Pendanaan

360Kredi akan menggunakan fasilitas pendanaan untuk mendukung langkah perusahaan dalam meningkatkan ekspansi produk pembiayaan digital kepada masyarakat.

"Kolaborasi pemberian fasilitas loan channeling ini merupakan langkah konkrit untuk mengkombinasikan kekuatan perbankan dan platform fintech lending dalam memberikan nilai transformasi terhadap perkembangan ekonomi digital di Indonesia," bebernya.

"Kepercayaan dari perbankan ini akan terus kami jaga dengan meningkatkan kualitas penyaluran pembiayaan melalui penerapan mitigasi dan pengelolaan risiko yang baik," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.