Sukses

BCA Mobile Eror pada 1 Agustus 2022, Sistem Berangsur Normal

Aplikasi BCA Mobile yang sempat berkendala pada Senin, 1 Agustus 2022 kemarin kini telah berangsur normal.

Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi  BCA Mobile dilaporkan mengalami kendala pada Senin 1 Agustus 2022 kemarin.

Beberapa nasabah mengeluhkan tidak bisa menggunakan layanan transanksi online BCA Mobile.

"BCA mobile lagi kenapa dah," ujar salah warganet di Twitter.

"BCA Mobile kenapa error terus si dari siang," kata pengguna Twitter lainnya.

Menanggapi masalah itu, PT Bank Sentral Asia Tbk (BCA) meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi pada BCA Mobile.

Executive Vice President Secretariat and Corporate Communication BCA Hera F. Haryn, mengatakan, saat ini sistem BCA Mobile sudah berangsur normal.

"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan dan kendala yang sempat terjadi," tuturnya, dikutip Selasa (2/8/2022).

Hera pun mengimbau kepada nasabah untuk melakukan pengecekan secara berkala dalam penggunaan kembali layanan BCA Mobile.

"BCA akan senantiasa memantau perkembangan secara berkelanjutan ke depan," terangnya.

Dalam kesempatan yang sama, Hera juga mengimbau kepada nasabah BCA untuk senantiasa berhati-hati terhadap berbagai macam modus penipuan yang mengatasnamakan BCA.

"Jaga selalu kerahasiaan data perbankan Anda!" pungkas dia.

Saat error terjadi, terdapat keterangan di BCA Mobile yang menjelaskan kondisi aplikasi.

"Untuk meningkatkan layanan, sedang dilakukan pemeliharaan sistem di BCA Mobile, sehingga tidak dapat diakses sementara waktu," tulis pesan dari aplikasi BCA Mobile.

Seperti diketahui, aplikasi BCA Mobile memiliki indikator yang menandakan aplikasi terhubung dan bisa digunakan. Biasanya, indikator itu ditunjukkan dengan warna hijau.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

BCA Prediksi Rasio Kredit Bermasalah Sentuh 2,2 Persen pada Akhir 2022

Di sisi lain, BCA menyebutkan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan atau NPL) turun dari 2,4 persen menjadi 2,2 persen. Hal itu tercermin dari pemulihan setelah pandemi COVID-19.

"Untuk NPL semester II ini di bulan Juli, NPL turun dari 2,4 ke 2,2 kita perkiraan sampai akhir tahun di kisaran ini. Sebenarnya mendekati sebelum pandemi,” kata Direktur BCA Vera Eve Lim, dalam konferensi pers BCA pada Rabu (27/7/2022).

Sementara itu, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja mengatakan, BCA akan memberikan kredit terhadap suatu perusahaan yang memiliki kinerja baik.

“Kalau di sektor-sektor tertentu kita secara general mengamati seluruh performance (kinerja) suatu perusahan,” ujarnya. 

Dia menambahkan, BCA juga akan memberikan pinjaman per perusahaan bukan sektoral.

"Meskipun sektornya jelek, company nya bagus, performance bagus, ya harus dikasih kredit. Sebaliknya, kalau di sektor bagus, pengelolanya tidak benar sudah over kredit ya mungkin kita enggak bantu, tetapi itu secara general. Artinya kita, lebih per debitur, debitur, butuh dibantu atau tidak, butuh kredit atau tidak," ungkapnya.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

BCA Kantongi Laba Bersih Rp 18 Triliun pada Semester I 2022

Sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau disebut BCA membukukan pertumbuhan positif pada semester I 2022. BCA mencatatkan laba bersih Rp 18 triliun hingga semester I 2022.

Laba bersih tersebut meningkat 24,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Hal tersebut ditopang oleh pertumbuhan kredit terjadi di seluruh segmen, terutama ditopang oleh kredit korporasi yang naik 19,1 persen secara tahunan mencapai Rp 310,2 triliun pada Juni 2022.

Kredit komersial dan UKM menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi kedua, naik 10,9 persen secara tahunan mencapai Rp 197,5 triliun. Sementara itu, KPR tumbuh 8,5 persen secara tahunan menjadi Rp101,6 triliun.

KKB naik 4,8 persen secara tahunan menjadi Rp43,2 triliun, setelah rebound dari tekanan di masa pandemi. Saldo outstanding kartu kredit juga tumbuh 10,7 persen secara tahunan menjadi Rp12,7 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 7,6 persen secara tahunan menjadi Rp160,5 triliun.

Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 13,8 persen secara tahunan menjadi Rp 675,4 triliun. Sehubungan dengan penyaluran kredit untuk sektor-sektor berkelanjutan (sustainable), portofolio BCA tumbuh sebesar 21,8 persen secara tahunan menjadi Rp169,5 triliun per Juni 2022.

Total kredit pada kuartal II 2022 meningkat Rp38,2 triliun dibandingkan kuartal sebelumnya, menjadi rekor pertumbuhan kredit tertinggi secara kuartalan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.