Sukses

Presiden KSPSI: Pelaku Pemukulan Ade Armando Pasti Penyusup

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea mengecam keras tindakan pemukulan disertai kekerasan terhadap Dosen FISIP Universitas Indonesia Ade Armando

Liputan6.com, Jakarta Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea mengecam keras tindakan pemukulan disertai kekerasan terhadap Dosen FISIP Universitas Indonesia Ade Armando di kawasan Gedung DPR, Jakarta.

Andi Gani meminta polisi segera mengusut tuntas pelaku dan juga aktor intelektual yang melakukan tindak kekerasan terhadap Ade Armando.

"Saya sangat yakin pelaku kekerasan itu bukan peserta aksi tetapi penyusup yang sudah disiapkan aktor intelektual," katanya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (12/4/2022).

Andi Gani yang juga Pimpinan Konfederasi Buruh ASEAN itu mengaku terkejut atas kejadian tersebut.

Menurutnya, perbedaan pendapat merupakan hal yang sangat biasa dan penyampaian pendapat masyarakat dijamin oleh Undang-Undang.

Namun, kata dia, penyampaian aspirasi yang bersifat anarkis tidak akan menghasilkan apa-apa, dan itu sama saja dengan memaksakan kehendak

Seperti diketahui, Andi Gani dikenal sebagai pimpinan buruh yang sering menggelar aksi buruh dalam skala besar di Tanah Air. Dalam memimpin aksi buruh, Andi Gani selalu menekankan untuk menjauhi aksi kekerasan

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dikecam

Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-UI mengecam pengeroyokan tersebut.

"Aliansi BEM se-UI mengutuk segala tindakan kekerasan yang dilakukan oleh massa aksi kepada Ade Armando," demikian kata Aliansi BEM se-UI dalam keterangan resminya.

Mereka menyatakan mengecam keras segala bentuk provokasi, tindakan main hakim sendiri, serta berbagai bentuk tindak kekerasan pada setiap warga negara.

Sebab, tindakan tersebut merupakan bentuk pelanggaran terhadap hak warga negara Indonesia yang tercantum dalam konstitusi dan konvensi HAM internasional.

3 dari 4 halaman

Kronologi Versi PIS terkait Pengeroyokan Ade Armando di Demo 11 April

Dosen Universitas Indonesia Ade Armando dipukuli massa yang berdemonstrasi di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (11/4/2022).

Dia babak belur dihajar massa unjuk rasa di kawasan Gedung DPR RI. Dalam video rekaman tampak pemukulan dilakukan oleh orang yang tidak mengenakan jas almamater.

Pegiat media sosial ini sendiri sejak awal hadir di tengah-tengah mahasiswa yang sedang menyampaikan aspirasi dalam demo 11 April 2022. Ketua Umum ormas Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) ini diselamatkan petugas kepolisian yang membawanya keluar dari massa yang brutal memukulinya.

Sekjen (PIS) Nong Darol Mahmada menjelaskan kronologi pengeroyokan rekannya di depan gedung DPR. Menurut dia, sekitar pukul 14.00 WIB Ade didampingi dua orang kameramen dan tim penulis, karena memang tujuan PIS adalah membuat konten terkait pergerakan.

"Tujuannya untuk membuat konten youtube dan media sosial Gerakan PIS," kata Nong dalam keterangannya.

Dia menegaskan, pada awalnya tidak ada masalah, bahkan beberapa media massa mewawancarai Ade Armando. Bahkan, sekitar pukul 15.35 WIB tim sudah menyepakati perekaman dan saat itu posisi berada di depan pintu gerbang utama DPR.

Saat mundur, Nong menyebut ada sejumlah massa yang memang mengawasi. Bahkan, tiba-tiba didatangi oleh seorang ibu-ibu tidak dikenal sambil memaki-maki. "Makian ibu-ibu inilah yang merangsang massa untuk bertindak beringas. Mereka semua mengepung Ade Armando dan tim," klaim dia.

4 dari 4 halaman

Cari Pertolongan

Saat mundur dan menuju pagar DPR dan menghindari lokasi, Ade Armando dihampiri sejumlah orang tak dikenal dan langsung menyerang. Bahkan, timnya sempat mencoba menolong.

"Karena tidak mungkin bisa menolong, tim yang terpental mencari polisi untuk meminta pertolongan. Polisi kemudian datang dan memberikan pertolongan," jelas Nong.

Menurutnya, Ade baru bisa dilarikan ke rumah sakit sekitar 18.00 WIB. Kini kondisinya masih terus mendapatkan pantauan dari dokter, lantaran disebut ada pendarahan dalam di bagian dada.

"Kami mengutuk keras perlakuan biadab terhadap Ade Armando. Perlakuan ini jelas menunjukan betapa kebiadaban telah menjadi pertunjukan yang memuakkan," jelas Nong.

"Kami berharap pihak aparat secepatnya menangkap pelaku penganiayaan terhadap Ade Armando. Sebab ini bukan insiden biasa. Ini adalah sejenis ancaman bagi siapa saja yang berusaha merawat akal sehat di Indonesia," sambungnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.