Sukses

Diterpa Isu Negatif, Kinerja Erick Thohir Dinilai Tetap Moncer

Menteri BUMN Erick Thohir belakangan ini diterpa isu negatif

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir belakangan ini diterpa isu negatif mulai dari fitnah soal terlibat dalam bisnis PCR, permintaan pada presiden agar Erick di-reshuffle, dan terbaru soal gerombolan orang tak dikenal yang menggunakan nama "Kawan Erick Thohir" demo mendatangi KPK.

Menanggapi hal ini, Direktur Mind.id Dany Amrul Ichdan mengatakan maraknya tudingan, bahkan menjurus fitnah, tidak mengendurkan semangat Menteri BUMN Erick Thohir dalam membenahi BUMN.

"Saya sudah konfirmasi langsung, tadi saya makan siang dengan Pak Menteri (Erick), saya tanyakan langsung ke beliau, beliau mengatakan tidak tahu-menahu soal gerakan dan motifnya," ujar Dany kepada wartawan di Jakarta, Senin (15/11).

Bagi Dany, berbagai fitnah yang terjadi tak akan mengganggu fokus Erick dalam memajukan BUMN. Dany menyampaikan BUMN di bawah Erick saat ini tengah berupaya keras untuk bertransformasi demi meningkatkan daya saing ke depan.

"Pak Erick dan kita semua di BUMN sedang fokus bekerja dan membesarkan BUMN. Masing-masing BUMN punya target, baik strategi korporasi atau target kinerja operasional sehingga tudak ada ruang untuk kita berpikir di luar capaian kinerja kita," ucap Dany.

Dany menyampaikan BUMN bekerja dengan pijakan yang jelas yakni menjalankan peta jalan melalui RJPP dan RKAP untuk mencapai KPI yang ditetapkan Kementerian BUMN yang juga menjalankan visi besar Presiden Jokowi.

"Apa pun dinamika di luar seperti politik atau isu-isu di luar substansi kinerja BUMN itu tidak pengaruhi konsentrasi kita dalam bekerja dan melakukan yang terbaik agar BUMN bisa menjalankan dua fungsi utama yakni sebagai agen mesin pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial," lanjut Dany.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Transformasi BUMN

Erick, ucap Dany, selalu menekankan pentingnya transformasi bagi BUMN, terlebih di masa pandemi saat ini. Dany mengatakan pandemi mengajarkan BUMN untuk meninggalkan zona nyaman.

"Dengan pandemi, BUMN ditantang lebih lebih lincah. Kalau swasta saja bisa, apalagi BUMN yang didukung pemerintah seharusnya mampu keluar dari zona byaman dan meninggalkan struktur birokrasi lama dengan fokus tak hanya pada proses, namun kepada hasil dengan mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik," kata Dany.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.