Sukses

Wisata ke Bali Gratis Vaksin, Berapa Harganya?

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) terus mempromosikan program wisata plus gratis vaksin Covid-19 ke Bali

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) terus mempromosikan program wisata plus gratis vaksin Covid-19 ke Bali. Paket ini ditawarkan untuk wisatawan domestik yang ingin berlibur maupun bekerja selama 14 hari di Pulau Dewata.

Paket wisata vaksin di Bali ini ditawarkan mulai dari harga Rp 4,1 juta per satu orang. Ongkos tersebut sudah termasuk vaksin Sinovac untuk dua kali suntikan, namun belum termasuk tiket pesawat.

"Jadi konsepnya 14 hari 13 malam, harganya mulai dari Rp 4,1 juta. Ini sudah termasuk dua kali vaksin dan tentunya fasilitas-fasilitas lain," jelas Direktur Utama TX Travel Anton Thedy dalam sesi teleconference, Senin (28/6/2021).

Anton menyebutkan, pihaknya telah mengerahkan 256 kantor cabang dan 12 ribu reseller di seluruh Indonesia untuk mempromosikan paket wisata plus vaksin gratis ke Bali.

"Kami juga akan tambah-tambahkan produk-produknya, bukan cuman yang sekarang ada saja. Kami sudah mencoba beberapa lokasi seperti ke daerah Ubud, begitu juga ke daerah lain. Banyak sekali yang kita bisa kembangkan bersama-sama," tuturnya.

"Poin yang paling penting dari wisata vaksin ini adalah bagaimana menambah length of stay yang mungkin sekarang rata-rata seminggu bisa jadi dua minggu," tegas Anton.

Dia lantas menceritakan pengalamannya tinggal dua bulan di Bali, dimana berlibur ke Pulau Dewata sejauh ini disebutnya masih jadi top of mind para turis domestik. Selain berlibur, para pebisnis juga kerap menghabiskan waktu kerjanya di Bali.

"Saya lebih mudah ketemu dengan partner bisnis di Bali dibandingkan dengan di Jakarta sendiri. Selanjutnya adalah Bali sebagai pusat kuliner internasional, sehingga sangat cocok untuk segala macam orang mau makan apa saja bisa," ungkap Anton.

"Dan tentunya Bali juga sangat bagus, punya pantai, punya gunung, punya danau, punya tempat yang panas, punya tempat yang dingin. Menurut saya ini adalah salah satu alasan bagaimana kita bisa memulai percontohan wisata vaksin di Bali," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Khusus Turis Domestik

enteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sandiaga Uno gencar mempromosikan program wisata vaksin ke Bali. Khusus untuk turis domestik, dia menjanjikan program vaksinasi Covid-19 gratis di Bali yang masuk ke dalam paket perjalanan.

"Untuk biaya, tentunya vaksin untuk warga negara Indonesia adalah public goods. Tidak dipungut biaya sama sekali. Jadi vaksin itu nilai tambah," ujar Sandi dalam sesi teleconference, Senin (28/6/2021).

Menurut dia, wisata vaksin ini akan jadi nilai tambah untuk para wisatawan. "Narasinya bukan wisata untuk dapat vaksin. Tapi seandainya kita berwisata di Bali, ini kita bisa tawarkan sebagai nilai tambah,* sambungnya.

Adapun jenis vaksin yang ditawarkan untuk turis domestik dalam program wisata vaksin di Bali adalah Sinovac, dengan skala waktu sekitar 14 hari untuk dua kali penyuntikan.

"Berkaitan dengan jenis vaksin, untuk pola 14 hari itu Sinovac. Tapi Astra Zeneca sedang disusun, karena itu perlu 11-12 minggu," terang Sandiaga Uno.

Khusus untuk wisatawan mancanegara, Gubernur Bali I Wayan Koster melontarkan, program wisata vaksin ini tidak akan mengambil jatah vaksinasi gratis milik masyarakat umum.

"Saat Bali dibuka kembali, kita juga buka untuk wisatawan mancanegara dengan vaksin gotong royong dan mandiri, yang tak akan ambil porsi vaksin gratis masyarakat," tegas dia.

 

3 dari 3 halaman

Gimana Turis Asing?

Tak hanya vaksinasi, Wayan menambahkan, turis asing juga akan diberikan swab antigen dalam kurun waktu 1x24 jam, khususnya jika yang bersangkutan ingin kembali ke negara asalnya.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Bali juga sudah bersiaga menerapkan protokol kesehatan ketat dan standar Kebersihan, Kesehatan, Keamanan dan Kelestarian Lingkungan (CHSE) bagi sejumlah tempat destinasi wisata, termasuk hotel.

"Skema wisata vaksin ini tentunya terus menerapkan protokol kesehatan ketat, swab antigen negatif 1x24 jam. Dalam pelaksanaannya, wisatawan akan menginap di hotel yang bersertifikat CHSE yang tersebar di 9 kabupaten/kota. Tempat wisata yang dikunjungi juga sudah bersertifikat CHSE," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.