Sukses

Wanti-Wanti Sri Mulyani ke Anak Buah: Jangan Hanya Punya Mental Kasir

Menteri Keuangan Sri Mulyani, menekankan agar Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) tidak sekadar memiliki mental kasir dalam mengelola uang negara.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, menekankan agar Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) tidak sekadar memiliki mental kasir dalam mengelola uang negara.

Ia meminta Kakanwil DJPb bertindak seperti seorang kepala ekonomi daerah dalam menjalankan tugasnya.

Kakanwil, kata Sri Mulyani, harus menjadi seperti kepala ekonomi di daerah dalam menjelaskan fungsi dan kebijakan fiskal. Selain itu, juga di dalam melihat dampak Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di masing-masing daerah.

Menurutnya, jajaran DJPb harus memiliki sensitivitas serta kerangka berpikir bahwa uang negara harus mampu menghasilkan manfaat maksimal bagi rakyat dan perekonomian. Hal ini agar bisa menciptakan kesejahteraan dan kesempatan kerja untuk masyarakat.

"Jadi jangan memiliki mental hanya sebagai kasir penyalur uang, tapi harus punya kerangka berpikir sebagai policy maker yang mewakili Kementerian Keuangan di daerah," kata Sri Mulyani dalam acara pelantikan pejabat eselon II di lingkungan Kemenkeu yang disiarkan secara virtual pada Jumat (30/4/2021).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengelola Keuangan Negara

Sri Mulyani pun menekankan mengenai pentingnya pengelola keuangan negara, terutama dalam menggunakan APBN dan merespons Covid-19.

APBN adalah instrumen strategis yang luar biasa dalam menghadapi pandemi Covid-19, baik dalam aspek kesehatan, sosial, ekonomi, serta membantu memulihkan kehidupan dan kegiatan ekonomi masyarakat.

"Ini bukan situasi yang biasa, di dalam kita mengelola keuangan negara, di dalam menggunakan APBN dan dalam merespons kondisi Covid-19 membutuhkan banyak sekali fleksibilitas. Namun tidak boleh dihilangkan aspek akuntabilitas, transparansi dan efektivitas," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.