Sukses

Sektor Pariwisata Sulit Bangkit karena Kelas Menengah Belum Berani Jalan-Jalan

Masyarakat kelas menengah sampai atas ini belum merasa aman untuk membelanjakan uangnya. Hal ini membuat sektor pariwisata sulit untuk bangkit.

Liputan6.com, Jakarta - Proses pemulihan sektor pariwisata berjalan sangat lambat karena masyarakat kelas menengah menahan diri untuk melakukan aktivitas dan konsumsi. Hal tersebut tercermin dari pengumpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) di industri perbankan yang tembus Rp 1.000 triliun.

"Masalah sekarang ini tingkat permintaan yang rendah. Masyarakat menengah atas ini masih menahan spending. DPK di bank berdasarkan data Bank Indonesia ini lebih sampai Rp 1.000 triliun," ungkap  Ketua BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Sutrisno Iwantono, dalam talk show virtual BNPB Indonesia bertajuk: Strategi Kebangkitan Pariwisata di Tengah Pandemi, Jakarta, Jumat (29/1/2021).

Masyarakat kelas menengah sampai atas ini belum merasa aman untuk membelanjakan uangnya. Kekhawatiran terpapar saat melakukan aktivitas konsumsi seperti berwisata menjadi faktor utamanya.

"Mereka punya uang tapi tidak mau spending karena belum ada kepercayaan, kalau saya keluar ini saya aman enggak yah," tutur Sutrisno.

Maka, menciptakan keyakinan kepada masyarakat oleh pelaku usaha menjadi hal yang paling penting. Pemerintah telah menyiapkan kebijakan untuk sertifikasi CHSE (Clean, Health, Safety, dan Environment) atau Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan.

"CHSE ini salah satu cara yang dilakukan pemerintah,tetapi bukan hanya itu, pelaku usaha juga harus yakinkan tempatnya itu memang aman sehingga orang berani datang ke sana," kata dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ide Kreatif

Selain itu, para pelaku usaha juga harus mengeluarkan ide kreatif dalam membuat program atau memasarkan tempat usahanya. Tak kalah penting, pengusaha juga harus optimis bisa melalui masa terberat saat ini.

Kolaborasi juga menjadi salah satu kunci. Sektor pariwisata ini tidak berdiri sendiri. Ada sektor lain seperti transportasi dan penerbangan yang bisa diajak kolabirasi untuk bangkit bersama.

"Kita harus berjuang dan pemerintah berkolaborasi dengan semua pihak. Apalagi, pariwisata ini bukan hotel dan restoran saja. Ada peenrbangam tarnportas dan lain-lain yang harusnya bisa kolaborasi," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.