Sukses

Kemenhub Siapkan Rp 500 Miliar untuk Operasi Bus Listrik di 10 Kota pada 2021

Pengoperasian bus listrik ini telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana untuk menyediakan bus listrik di 10 kota besar pada 2021 mendatang. Rencana ini sejalan dengan program Teman Bus yang jadi bagian dalam skema subsidi beli jasa atau Buy The Service (BTS).

Adapun pengoperasian bus listrik ini telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

Program Teman Bus pada 2020 ini telah terlaksana di 5 kota/wilayah yakni Palembang, Solo, Bali, Yogyakarta, dan Medan. Sementara pada 2021 akan hadir di kota lainnya seperti di Bandung, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, dan Manado.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, Kemenhub telah memasukan penyediaan bus listrik di 10 kota itu ke dalam RAPBN 2021. Nominal anggarannya sekitar Rp 500 miliar.

"Itu sudah masuk anggarannya Rp 500 miliar. Tahun ini kan sudah keluar Rp 250 miliar untuk program Buy The Service," jelasnya kepada Liputan6.com, Jumat (4/12/2020).

Angka tersebut didapat berdasarkan perhitungan jarak tempuh per km dari satu unit kendaraan Teman Bus. Menurut perhitungan rata-rata, tiap kendaraan dalam satu koridor menempuh waktu pulang-pergi hingga sekitar 35 km.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jumlah Koridor

Adapun jumlah koridor Teman Bus di tiap kota berbeda-beda. Seperti di Medan yang punya 3 koridor sejak diluncurkan pada 16 November 2020, dan Yogyakarta dengan 3 koridor secara bertahap sejak awal Oktober 2020.

"Tiap koridor kan panjangnya juga beda-beda. Untuk satu koridor untuk bus listrik bisa 10 sampai 15 unit," terang Budi.

Budi menyatakan, kepastian operasi bus listrik tersebut menunggu kesiapan dari perusahaan lokal penyedia jasa seperti PT Mobil Anak Bangsa (MAB), dan PT Industri Kereta Api (INKA) yang memiliki e-Inobus.

Kepastian pengoperasian bus listrik di 10 kota ini pun menunggu proses lelang. "Itu nanti tunggu lelang dulu. Seperti kemarin lelang dilakukan awal-awal tahun," ujar Budi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.