Sukses

Kepala BKPM: Masa Kritis Lewat, Realisasi Investasi Kuartal III 2020 Naik

Pandemi COvid-19 membuat keadaan tidak stabil sehingga mempengaruhi realisasi investasi. Namun, masa-masa itu sudah dilewati oleh Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan, realisasi investasi di kuartal III tahun 2020 naik menjadi Rp 209 triliun. Angka ini tumbuh 8,9 persen secara bulanan dan 1,6 persen secara tahunan.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyatakan, pandemi ini memiliki dampak sistemik, masif dan terstruktur. Keadaannya tidak stabil sehingga mempengaruhi realisasi investasi. Kendati, masa-masa itu sudah dilewati oleh Indonesia.

"Masa kritis realisasi investasi 2020 itu sudah terlewatkan. Masa kritis kita itu di kuartal II, dimana pencapaiannya hanya Rp 190 triliun. di kuartal III, investasi mencapai Rp 209 triliun, 74,8 persen dari target 2020 sebesar Rp 817,2 triliun," jelas Bahlil dalam konferensi pers virtual, Jumat (23/10/2020).

Selain mengalami kenaikan, penyerapan tenaga kerja dari realisasi di kuartal ini juga berada di angka yang besar, yaitu 295.387 orang dengan total proyek yang dikerjakan mencapai 45.726 orang.

"Jadi ini kita push betul, bagaimana realisasi investasi itu mempergunakan banyak tenaga kerja. Sekalipun mereka punya peralatan, ini di era pandemi, kita butuh lapangan kerja yang cukup," ujar Bahlil.

Lalu, dari total realisasi investasi tersebut, kontribusi aliran penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp 106,1 triliun atau sekitar 50,8 persen. Angka ini meningkat dari kuartal II 2020 yang sebesar 8,7 persen dan naik 1,1 persen yoy.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penanaman Modal Asing

Sementara, penanaman modal asing (PMA) tercatat mencapai Rp 102 triliun atau sekitar 49,3 persen, naik 9,1 persen dari kuartal II 2020 dan naik 2,1 persen yoy.

Bahlil menegaskan, pihaknya tetap optimis target realisasi investasi 2020 akan tercapai karena pihaknya melakukan perhitungan sesuai data dan memproyeksi sesuai kemampuan.

"Bahkan beberapa bilang BKPM terlalu optimis. Saya bilang, BKPM menentukan target itu tidak simsalabim, tapi disertai dengan analisa, kajian, data dan melihat peta kondisi yang ada. Jadi Insya Allah kami nggak bermaksud overconfidence, tapi akhir 2020, Insya Allah Rp 817 triliun itu tercapai," tegasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.