Sukses

Padat Karya Tunai Bidang Perumahan Target Serap 244.170 Tenaga Kerja

Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran padat karya untuk bedah rumah sebesar Rp 4,7 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengencangkan Program Padat Karya Tunai (PKT) dalam pelaksanaan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah.

Direktrorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran padat karya untuk bedah rumah sebesar Rp 4,7 triliun. Dalam pelaksanaannya, PKT bedah rumah ini target dapat menyerap 244.170 tenaga kerja.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, total alokasi Padat Karya Tunai kementerian yang dibawahinya senilai Rp 11,3 Triliun. Dari angka tersebut, Direktorat Jenderal Perumahan turut terlibat untuk menyalurkan program BSPS kepada 220 ribu unit rumah tak layak huni di Indonesia.

"Program padat karya dalam pembangunan rumah swadaya setidaknya dapat menyerap ratusan ribu tenaga kerja dalam proses pembangunan rumah," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengamini, pelaksanaan program bedah rumah ini juga sekaligus bakal membuka lowongan kerja dalam jumlah besar kepada para buruh.

"Program padat karya dalam pembangunan rumah swadaya setidaknya dapat menyerap sekitar 244.170 orang tenaga kerja," ujar Khalawi dalam kegiatan konferensi pers Hari Perumahan Nasional (Hapernas) Tahun 2020 di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (26/8/2020).

Lebih lanjut, Khalawi menerangkan, Direktorat Jenderal Perumahan memberikan dukungan penuh terhadap program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam masa pandemi Covid-19.

Beberapa hal yang akan dilaksanakan antara lain dengan mempercepat pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggaran Ditjen Perumahan dalam rangka mendorong realisasi belanja negara sebagai motor PEN, khususnya dalam kegiatan padat karya dalam pembangunan perumahan swadaya.

"Kami juga mendukung pemanfaatan produk UMKM dalam pembangunan rumah untuk masyarakat dengan Risha, Ruspin, Tandon, dan Biodigester. Selain itu juga mendukung pengembangan kawasan industri dengan membangun Rusun pekerja di kawasan industry seperti di Batang, Jawa Tengah dan Subang, Jawa Barat," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Program Padat Karya Bedah Rumah Serap 111 Ribu Pekerja

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Perumahan melaporkan realisasi program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), yang hingga 17 Agustus 2020 telah mencapai Rp 3,16 triliun atau sekitar 68,44 persen. Program yang juga dikenal dengan bedah rumah ini juga telah menyerap sebanyak 111.757 tenaga kerja.

Sebagai catatan, program BSPS pada 2020 ini dilaksanakan untuk peningkatan kualitas rumah di 449 kabupaten/kota dan pembangunan baru di 151 kabupaten/kota, dengan alokasi anggaran Rp 4,63 triliun.

Sejak 2017 Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, program bedah rumah ini dilakukan dengan metode Padat Karya Tunai (PKT). Tujuannya untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan mengurangi angka pengangguran.

"Ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk menghuni rumah yang layak, sekaligus membuka lapangan pekerjaan sebagai tukang untuk rehabilitasi rumah. Saya harap program ini dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," tuturnya dalam keterangan tertulis, Kamis (20/8/2020).

Salah satu kabupaten yang masuk dalam program BSPS tahun ini adalah Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Alokasi anggaran yang disalurkan sebesar Rp 8,54 miliar untuk 488 rumah tidak layak huni (RTLH) yang tersebar di 14 desa.

Penyaluran BSPS di Kabupaten Morowali merupakan bagian dari bedah rumah di Sulawesi Tengah dengan alokasi sebesar Rp 70 miliar. Anggaran tersebut untuk membedah sebanyak 4.000 unit rumah yang tersebar di 1 kota dan 8 kabupaten di Sulawesi Tengah.

Bentuk bantuan yang diberikan tidak berupa uang tunai, melainkan bahan bangunan yang digunakan untuk membangun. Adapun rincian biaya yang dikeluarkan untuk peningkatan kualitas adalah Rp 15 juta untuk material bahan bangunan dan Rp 2,5 juta untuk upah tukang. Sehingga total biaya untuk peningkatan kualitas rumah swadaya (PKRS) pada satu unit hunian sebesar Rp 17,5 juta.

Adapun jumlah penerima bantuan BSPS di Kabupaten Morowali sebanyak 488 kepala keluarga terbagi dalam dua tahap, yakni tahap pertama sebanyak 418 penerima bantuan dan tahap kedua sebanyak 70 penerima bantuan.

Bupati Morowali, Taslim, mengatakan Pemkab Morowali sangat terbantu dan mengapresiasi program BSPS yang dilaksanakan oleh SNVT Penyediaan Perumahan Sulteng. Dirinya berharap ke depan kuota penerima bantuan bedah rumah di Morowali dapat ditingkatkan, sehingga jumlah rumah tidak layak huni di daerah tersebut dapat berkurang dengan signifikan.

"Pemkab Morowali siap memberikan dana pendampingan bagi masyarakat yang tidak mampu berswadaya," ujar Taslim.

3 dari 3 halaman

Kementerian PUPR Bedah Rumah 146 Hunian di Mempawah

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyalurkan bantuan perbaikan rumah kepada 146 unit hunian di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Bantuan itu diberikan melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah.

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Kalimantan I Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Andy Suganda, mengutarakan adanya program BSPS ini diharapkan dapat mengurangi jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) di daerah tersebut.

"Pada tahun 2020 ini Kementerian PUPR menyalurkan bantuan perbaikan rumah untuk 146 unit RTLH di Kabupaten Mempawah," ujar Andy dalam keterangan tertulis, Rabu (12/8/2020).

Pihak BP2P Kalimantan I disebutnya juga melakukan penyerahan buku tabungan program BSPS kepada para calon penerima bantuan. Dalam penyaluran program tersebut, Kementerian PUPR bekerjasama dengan sejumlah bank penyalur dan nantinya bantuan akan diserahkan kepada penerima bantuan berupa bahan material bangunan serta upah tukang.

Andy menerangkan, penyaluran program bedah rumah ini tersebar di dua kecamatan, antara lain Kecamatan Sungai Kunyit sebanyak 54 unit dan Kecamatan Mempawah Hilir sebanyak 92 unit. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.