Sukses

Pertumbuhan Ekonomi Seluruh Provinsi di Indonesia Minus, Kecuali Maluku dan Papua

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 sebesar -5,32 persen

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 sebesar -5,32 persen secara year on year. Pertumbuhan ekonomi negatif terjadi hampir seluruh provinsi di Indonesia kecuali Maluku dan Papua.

"Pertumbuhan ekonomi di seluruh pulau mengalami pertumbuhan negatif kecuali Maluku dan Papua," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers secara online, Jakarta, Rabu (5/8).

Suhariyanto merinci, pertumbuhan ekonomi Pulau Jawa terkontraksi sebesar -6,69 persen, Sumatera tumbuh -3,01 persen, Kalimantan kontraksi -4,35 persen dan Sulawesi kontraksi -2,76 persen.

"Kenapa di Maluku dan Papua masih positif 2,36 persen? karena pertumbuhan ekonomi khusus untuk Papua dan Papua Barat masih tumbuh positif karena base nya pada tahun lalu pada dua provinsi ini tumbuhnya adalah negatif," paparnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Disumbang dari Hasil Tambang

Pertumbuhan positif di Papua dan Maluku salah satunya juga disumbang oleh adanya peningkatan produksi tembaga dan emas di Papua. Sementara itu, di Papua Barat juga ada peningkatan produksi gas alam atau LNG (Liquefied natural gas).

"Pada triwulan ini ada peningkatan produksi tembaga dan emas sehingga pertumbuhan ekonominya di Papua tumbuh. Hal yang sama juga terjadi di Papua Barat karena adanya peningkatan produksi LNG," jelasnya.

 

3 dari 3 halaman

Peran Jawa dan Sumatra

Meskipun mengalami pertumbuhan negatif pada triwulan lalu, Jawa dan Sumatera masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kedua pulau tersebut menyumbang hampir 80 persen perekonomian Indonesia.

"Secara spasial Pulau Jawa dan Sumatera masih memberikan kontribusi besar pada perekonomian Indonesia pada triwulan II-2020. Sumbangan dari Jawa dan Sumatera itu adalah sebesar 80,04 persen," tandas Suhariyanto.

 

Anggun P. Situmorang

Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.