Sukses

Penurunan Harga Gas Mampu Dongkrak Daya Saing Industri

Sektor industri tengah dihadapkan pada kondisi sulit akibat pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira, menyambut baik kebijakan pemerintah terkait penurunan harga gas industri di level USD 6 per juta metrik british thermal unit (MMBTU). Sebab, sektor industri tengah dihadapkan pada kondisi sulit akibat pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 lalu.

"Memang diakui penurunan gas industri sebuah kebijakan baik. Dan tepat dilakukan di tengah pandemi ini," kata dia dalam sebuah diskusi virtual via Zoom, Sabtu (6/6/2020).

Menurutnya penurunan harga gas industri di tengah pandemi diyakini dapat mendongkrak daya saing sektor industri domestik. Sehingga akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional yang kian terpuruk.

Selain itu, penurunan harga gas juga dinilai berkontribusi besar terhadap peningkatan produktivitas sektor manufaktur dalam negeri. Imbasnya sektor industri pengolahan nonmigas harganya bisa lebih kompetitif.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masih Bergantung pada Gas

Apalagi kata Bhima, mayoritas industri manufaktur di dalam negeri masih bergantung pada gas dalam kegiatan produksinya. Antara lain mencakup kebutuhan energi dan bahan baku.

Oleh karenanya, ia mendukung penurunan harga jual gas industri di Tanah Air. Alhasil, kebijakan ini dapat membantu sektor industri menjaga kelangsungan usaha di tengah kondisi yang tidak pasti akibat dari pandemi Covid-19.

Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini