Sukses

Bulog Gelontorkan Beras Bansos Presiden untuk 1,8 Juta Keluarga di Jabodetabek

Perum Bulog kembali menyalurkan Bantuan Sosial Beras tahap kedua di wilayah Jakarta, Boogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog kembali menyalurkan beras Bantuan Sosial Presiden tahap kedua di wilayah Jakarta, Boogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Bansos kedua ini diberikan kepada 1,85 juta keluarga miskin dan rentan yang terdampak virus Corona (Covid-19).

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan, Bulog dinilai berhasil melakukan penyaluran beras Bansos Presiden tahap I, sehingga dipercaya kembali melanjutkan bansos tahap II.

"Untuk bansos Presiden tahap kedua ini seperti biasa langsung saya awasi karena merupakan amanah untuk menjaga kepentingan rakyat banyak," kata Buwas saat meninjau kesiapan beras bantuan presiden di Gudang Bulog DKI, Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (3/6/2020).

Mantan Kepala Badan Nasional Narkotika itu menegaskan, guna memastikan proses penyaluran Bansos Beras Presiden berjalan lancar, Bulog telah membentuk tim Monev (monitoring dan evaluasi) yang akan memantau dan mengawasi langsung penyaluran beras untuk keluarga penerima manfaat.

Buwas menjelaskan, penyaluran bansos Presiden tersebut dilakukan melalui Kementerian Sosial bersama Bulog, dimana Bulog kembali menyediakan stok beras bagi keluarga miskin dari rentan yang terdampak Covid-19 sebanyak 1,85 juta keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang mulai disalurkan sejak 1 Juni lalu.

"Tugas Tim Monitoring dan Evaluasi di lapangan mendapat dukungan penuh pemerintah, dan mereka harus memastikan bahwa penyaluran bantuan sosial ini berjalan dengan baik dan sesuai ketentuan. Jadi Bulog bisa menjamin bahwa program ini berjalan lancar," ungkapnya.

 

2 dari 2 halaman

Keluhan Warga

Menurut dia, tim Monev telah bekerja dengan cepat dan efektif dalam memantau dan menyelesaikan berbagai temuan, baik berupa keluhan warga maupun gangguan dalam proses distribusi bantuan sosial beras dari Presiden.

Hasil temuan tim Monev, sambungnya, secara umum berupa keluhan warga mengenai kualitas beras dan timbangan yang tidak sesuai. Seperti yang pernah terjadi di kawasan Matraman, Jakarta Timur beberapa waktu lalu dan kali ini keluhan yang datang dari kawasan perumahan menteri Jalan Denpasar, Jakarta Selatan.

"Tim bekerja dengan cepat datang ke lokasi di kawasan Jalan Denpasar, Jakarta Selatan, saat itu juga, dan setelah melakukan cross-check yang disaksikan petugas pos keamanan setempat bersama warga lain ditemukan bahwa ada dua sumber pemasok. Dan penyaluran bansos beras Presiden dari Bulog sudah sesuai aturan, dengan kualitas beras premium. Jadi prosedur Bulog di lapangan sudah sesuai," tuturnya.

"Saya kembali menegaskan bahwa upaya mendiskreditkan Bulog akan ditangani secara tegas sesuai hukum yang berlaku, terlebih lagi ini merupakan bantuan untuk warga yang mengalami kesusahan," dia menegaskan.