Sukses

Hadapi Lebaran, BNI Siapkan Uang Tunai Rp 10,24 Triliun per Pekan

Kebutuhan uang tunai di outlet BNI pun diperkirakan akan turun sebesar 23 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Mengantisipasi kebutuhan masuarakat terhadap uang tunai selama Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah, BNI menyiapkan rata-rata sebesar Rp 10,24 triliun per pekan, terhitung sejak 26 April 2020 hingga 23 Mei 2020.

Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BNI YB Hariantono di Jakarta memperkirakan, kebutuhan terhadap uang tunai akan mencapai puncaknya pada periode 17–23 Mei 2020, atau minggu terakhir sebelum Lebaran.

Peningkatan kebutuhan pada periode tersebut disebabkan antara lain oleh adanya pembayaran gaji dan THR, kemungkinan kebutuhan uang tunai masyarakat dalam mempersiapkan Lebaran, serta pemenuhan kebutuhan uang tunai untuk pengisian ATM selama libur Lebaran pada 21–25 Mei 2020.

"Kebutuhan tersebut diperkirakan akan mencapai puncak di Minggu keempat sebesar Rp 14,34 triliun," ujar Hariantono dalam sesi teleconference, Rabu (13/5/2020).

Hariantono mengatakan, jumlah uang tunai tersebut menurun sebesar 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang tercatat mencapai rata-rata Rp 12,31 triliun per pekan.

Menurutnya, pediksi penurunan kebutuhan uang tunai selama bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri tersebut tidak terlepas dari pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai wilayah.

"Dimana banyak fasilitas umum, seperti tempat rekreasi dan pusat perbelanjaan yang ditutup dan berdampak terhadap aktivitas penarikan uang tunai," sambungnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kebutuhan Uang Tunai Turun

Selain itu, ia menambahkan, kebutuhan uang tunai di outlet BNI pun diperkirakan akan turun sebesar 23 persen. Hal tersebut disebabkan terdapat pengalihan operasi outlet sebanyak 30 persen dari total 1.984 outlet (per posisi 11 Mei 2020) sebagai bentuk upaya menekan penyebaran Covid-19.

"Penyebab lainnya antara lain adalah tidak ada libur panjang Lebaran tahun ini, karena libur lebaran digeser ke tanggal 28-31 Desember 2020," pungkas Hariantono.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini