Sukses

10 ATM Beras Gratis Tersebar di Jabodetabek, Apa Syarat Mendapatkannya?

Pemerintah dan Komando Distrik Militer (Kodim) telah meluncurkan ATM beras gratis bagi masyarakat miskin yang terdampak penyebaran virus corona (Covid-19)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah dan Komando Distrik Militer (Kodim) telah meluncurkan ATM beras gratis bagi masyarakat miskin yang terdampak penyebaran virus corona (Covid-19). Mesin bernama ATM Pertanian Sikomandan ini tersebar di 10 kodim di wilayah Jabodetabek sejak 22 April 2020.

Kementerian Pertanian (Kementan) akan menyediakan 1,5 ton beras untuk 1.000 orang per hari di tiap masing-masing kodim. Masyarakat pun dapat memperoleh 1,5 kg beras gratis dari mesin ATM tersebut.

Adapun ATM beras gratis ini akan beroperasi selama 2 bulan ke depan.

Lalu, apa syarat untuk bisa memperoleh bantuan beras gratis tersebut?

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk mendata siapa saja masyarakat miskin yang berada di titik Kodim tersebut.

"Syarat-syaratnya warga negara Indonesia, kemudian kurang mampu, dan dia sudah disurvey oleh Babinsa bahwa dia betul-betul warga yang tidak mampu. Jadi daftarnya itu dari Babinsa," jelasnya kepada Liputan6.com, Senin (4/5/2020).

"Jadi pemberiannya dari sana, yang melaksanakan Kodim. Kemudian data warganya dari Babinsa dengan sepengetahuan dari pejabat kelurahan setempat dan RT/RW," sambungnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Koordinator

Sarwo Edhi menyampaikan, Kementan dalam program ATM beras gratis ini hanya bertindak sebagai koordinator saja antara Kodim dan pihak penyalur.

Adapun kiriman beras diberikan oleh sejumlah perusahaan BUMN, khususnya yang tergabung dalam himpunan bank milik negara (Himbara) seperti BNI dan BRI.

"Kita minta bantuan BUMN. Dari BRI, BNI, yang penting kita terima beras. Bank-bank Himbara ini yang sudah membantu BNI, baru 150 ton. Yang lainnya masih dalam proses," ungkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini