Sukses

Pertamina dan Mubadala Matangkan Kerja Sama Proyek Kilang RDMP Balikpapan

Saat ini Pertamina sedang mencari mitra investasi modal untuk bergabung dalam mengembangkan RDMP RU V Balikpapan.

Liputan6.com, Jakarta - Pertamina dan Mubadala, perusahaan asal Uni Emirat Arab menandatangani perjanjian prinsip atau Refinery Investment Principle Agreement, untuk mengevaluasi lebih lanjut peluang kerja sama investasi di sektor pengolahan Minyak atau kilang.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, perjanjian tersebut akan memberikan struktur yang jelas untuk memastikan kerja sama sebagai jalur menuju investasi bersama yang potensial, salah satunya dalam rangka memastikan percepatan pengembangan Refinery Development Master Plan (RDMP) RU V Balikpapan.

“Ini menunjukkan adanya keseriusan kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan bisnis dalam rangka mempercepat pembangunan RDMP Balikpapan, sebagaimana yang diamanahkan Pemerintah kepada Pertamina,” kata Nicke, di Jakarta, Rabu (15/1/2020).

Penandatanganan perjanjian ditandatangani di hadapan Presiden Joko Widodo dan Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab (UEA) Syaikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan.

Penandatanganan dilakukan oleh Nicke Widyawati dan CEO Petroleum & Petrochemicals Mubadala Investment Company Musabbeh Al Kaabi di Abu Dhabi, UEA, Senin (12/1/202).

Penandatangan perjanjian ini merupakan bentuk komitmen Pertamina dan Mubadala sebagai salah satu investor yang menyatakan minat untuk pengembangan RDMP Balikpapan. Menurutnya, penandatanganan perjanjian prinsip ini untuk melanjutkan proses kemitraan ke tahap uji tuntas dan negosiasi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cari Mitra

Saat ini Pertamina sedang mencari mitra investasi modal untuk bergabung dalam mengembangkan RDMP RU V Balikpapan. Proses tersebut telah dimulai pada Mei 2019, dengan penerbitan project teaser kepada calon investor yang terdiri dari perusahaan migas internasional, perusahaan perdagangan, dan investor keuangan.

“Setelah project teaser diterbitkan, beberapa Investor telah mengirimkan Letter of Interest kepada Pertamina dan proses selanjutnya akan dilakukan project sounding dan kunjungan ke kilang Balikpapan bagi investor yang tertarik,” lanjut Nicke.

Untuk RDMP Balikpapan, Menurut Nicke calon mitra yang ditargetkan adalah perusahaan investasi keuangan, mengingat proyek telah memasuki tahapan konstruksi dan sudah ada skema tolling. Dengan kondisi tersebut, Mubadala adalah salah satu financial investor yang berpotensi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan Pertamina. Selain itu, Mubadala juga dipandang memiliki kompetensi teknis yang diharapkan dapat membantu Pertamina dalam hal manajemen proyek.

Perjanjian ini merupakan tindak lanjut dari pengembangan hubungan antara Mubadala dan Pertamina dan Indonesia, yang mencakup sektor hulu, pengolahan, dan Petrokimia.

 

3 dari 3 halaman

Perjanjian Sebelumnya

Sebelumnya, pada bulan November 2019, Pertamina telah mengeluarkan Preliminary Information Memorandum kepada investor terseleksi, yang telah menyatakan minat dan komitmennya terhadap proyek RDMP RU V Balikpapan. Estimasi investasi yang diperlukan untuk proyek tersebut sekitar USD 5,5 miliar.

Pembangunan RDMP RU V Balikpapan merupakan kilang RDMP pertama yang telah dijalankan Pertamina dari keseluruhan rencana pengembangan kilang, yakni empat RDMP dan dua kilang baru (Grass Root Refinery).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.