Sukses

Sepanjang 2019, Nilai Transaksi Harian di Bursa Efek Capai Rp 9,1 triliun

Kenaikan rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) meningkat 7 persen menjadi Rp 9,1 triliun dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp 8,5 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Jelang penutupan perdagangan saham 2019 pada Senin (30/12/2019) sore, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi menyatakan aktivitas perdagangan BEI tahun 2019 mengalami peningkatan.

Hal ini tercermin dari kenaikan rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) meningkat 7 persen menjadi Rp 9,1 triliun dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp 8,5 triliun.

"RNTH meningkat 7 persen jadi Rp 9,1 triliun, kita bahkan pernah mencapai Rp 10 triliun," ujar Inarno di Gedung BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019).

Lanjut Inarno, frekuensi perdagangan tumbuh 21 persen menjadi 469 ribu kali per hari dan menjadikan likuiditas perdagangan saham BEI lebih tinggi di antara bursa efek lain di kawasan Asia Tenggara.

Tercatat pula kenaikan jumlah investor hingga 30 persen menjadi 1,1 juta investor saham berdasarkan Single Investor Identification (SID).

"Sampai saat ini, jumlah total investor meliputi saham, reksa dana, dan surat utang telah mencapai 2,48 juta SID, naik 50 persen dari tahun 2018 sebesar 1,62 juta SID," lanjutnya.

Selain itu, sepanjang tahun 2019 terdapat 55 perusahaan tercatat saham baru, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan aktivitas pencatatan saham baru (IPO) peringkat 7 di dunia, sehingga total perusahaan efek tercatat hingga akhir 2019 mencapai 668 perusahaan.

"Terdapat 76 pencatatan efek baru di BEI sepanjang 2019, atau melebihi target yang sebanyak 75 pencatatan efek baru," tutupnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jelang Penutupan, IHSG Diramal Bergerak Menguat

Jelang akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal sanggup bergerak menguat pada penutupan sore nanti, Senin (30/12). Gerak IHSG diprediksi berada di rentang 6.300-6.350.

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, mengatakan IHSG cenderung bergerak konsolidasi. Menurut dia, pergerakan mayoritas saham cenderung sepi mendekati pergantian tahun.

"Kami perkirakan IHSG bergerak konsolidasi di akhir perdagangan 2019," katanya di Jakarta.

Secara teknikal, indikator IHSG telah bergerak cukup tinggi sehingga berada pada area jenuh beli. Dia meramal indeks saham melaju di rentang support 6.300 dan resistance 6.350.

"Ini menandakan pergerakan akan lebih terbatas sebelum adanya koreksi jangka pendek," imbuhnya.

IHSG melemah tipis 0,17 poin atau 0 persen ke level 6.329,13. Namun pada pembukaan pada pukul 09.00 WIB IHSG naik tipis 1,77 poin atau 0,1 persen menjadi 6.329,39.

Indeks saham LQ45 juga naik 0,01 persen ke posisi 1.022,6. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak di dua arah.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.336,92 dan terendah di 6.326,51.

Sebanyak 128 saham menguat dan mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 94 saham melemah dan 135 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 34.624 kali dengan volume perdagangan 553,1 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 318,5 miliar.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.