Sukses

Bunga KPR Tak Kunjung Turun, Ini Sebabnya

Penurunan bunga KPR diperkirakan baru akan terjadi di 2020

Liputan6.com, Jakarta - Hingga saat ini suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tak kunjung turun drastis. Padahal, Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan atau Bank Indonesia 7-days repo rate (BI 7DRR) sejak Juli lalu. Bahkan kini, suku bunga acuan kini berada pada angka 5 persen.

Direktur Finance, Planning, & Treasury PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Nixon L. P. Napitupulu menyatakan saat ini pihaknya belum menurunkan bunga KPR. Untuk menyesuaikan dengan kebijakan bank sentral, menurutnya butuh waktu yang tidak sebentar.

"Jadi BI Rate sudah turun, digiring turun terus. Kemudian pelonggaran reserve requirement turun lagi 50 basis poin, tapi memang market itu turunnya nggak langsung ya," kata dia, di kantornya, Jakarta, Rabu (27/11).

Dia mengungkapkan penyesuaian suku bunga acuan terhadap bunga KPR setidaknya butuh waktu 3 hingga 6 bulan sejak diturunkan.

"Di Indonesia, adjustment-nya (penyesuaiannya) bisa 3 sampai 6 bulan, transmisi dari ketentuan BI sampai ke consumer," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pengaruh Deposito

Penyesuaian diperlukan lantaran deposito berjangka (time deposit) dengan jangka waktu simpanan selama 3-6 bulan di BTN cukup tebal.

Selain itu penurunan suku bunga bank sentral pun tidak langsung. Namun bertahap sebesar 25 basis point (bps).

"Jadi nunggu depositonya jatuh tempo baru bisa repricing kan. Jadi kalau kita sudah deal dengan harga 8, tiba-tiba BI Rate turun kan nggak bisa semena-mena kita turunin sampai kontraktualnya dia jatuh tempo. Itu yang sebabkan kenapa transmisi butuh 3-6 bulan secara rata-rata. Dan juga turunnya BI Rate kan 1/4, 1/4, (25 bps) nggak langsung. Ini juga kita lihat," jelasnya.

 

3 dari 3 halaman

Likuiditas Ketat

Selanjutnya, adalah likuiditas market saat ini dianggap masih cukup ketat. Dimana saat ini posisi loan to deposit ratio (LDR) BTN dikisaran 94 persen.

"Kalau sudah 94-95 persen memang menurut saya sudah sangat ketat ya. Jadi itu yang sebabkan orang belum berani secara drastis menurunkan suku bunga dananya. Kalau suku bunga dana nggak bisa turun drastis maka memang penurunan suku bunga kreditnya juga sangat bertahap. Itu yang terjadi di market," tutupnya.

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.