Sukses

Industrialisasi Perikanan jadi Program KKP 5 Tahun ke Depan

Pembangunan sektor perikanan untuk 5 tahun ke depan didorong pada program industrialisasi, untuk menciptakan nilai tambah pada sektor perikanan.‎

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan menerapkan ind‎ustrialisasi perikanan, untuk meningkatkan perekonomian nasional dari sumber daya perikanan.

Sekretaris Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Maman Hermawan mengatakan, ‎pembangunan sektor perikanan untuk 5 tahun ke depan didorong pada program industrialisasi, untuk menciptakan nilai tambah pada sektor perikanan.‎

‎"Meningkatkan industrialisasi menciptakan nilai tambah yang pada akhirnya meningkatkan kontribusi perikanan pada perekonomian nasional," kata Maman, di Kantor KKP, Jakarta, Selasa (22/10/2019).

Menurut Maman, ketika jumlah penangkapan ikan ‎meningkat namun pengelolaan perikanan mengalami penurunan, dengan begitu Indonesia masih mengekspor ikan dalam versi mentah. Kondisi ini menjadi tantangan bagi instansi tersebut untuk mendorong nilai tambah produk perikanan.

"Karena faktanya industri pengolahan tidak ada pertumbuhan," tuturnya.

Maman melanjutkan, dengan adanya industrialisasi perikanan akan membuka lapangan kerja baru, sehingga meningkatkan penyerapan tenaga kerja.‎"Tenaga kerja sektor primer yang cenderung menurun, pada 4 tahun terkahirdiserap sektor industri perikanan,"‎ ujarnya.

Dia mengungkapkan, dengan adanya industrialisasi perikanan akan mendorong pertumbuhan ekonomi, pada 2014 sampai 2018 sektor pertanian perikanan dan kehutanan menyumbang pertumbuhan ekonomi ke empat terbesar, pada 2019 meningkat menjadi 3 besar.

"Kontribusi sektor perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional lumayan," tandasnya.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

KKP Ajak Milenial Geluti Potensi Perikanan Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) menggelar kompetisi lokakarya kewirausaaan di sektor keluatan dan perikanan bertajuk "Mencetak Generasi Milenial Unggul".

Kompetisi ini diikuti oleh setidaknya 100 siswa dengan pendamping sebanyak 56 guru atau dosen yang berasal dari 14 kelompok pendidikan tinggi dan 14 kelompok pendidikan menengah.

Menurut Sjarief Widjaja, Kepala BRSDM KKP, hal ini dilakukan guna mengajak generasi muda untuk memaksimalkan potensi kelautan dan perikanan Indonesia. Dia berujar, selama ini stereotip selalu menampilkan bahwa orang sukses adalah pekerja kantoran.

"Kalau lihat di sinetron itu orang sukses pasti berdasi, punya mobil mewah dan selalu di ruangan ber-AC. Nah, kami ingin memecahkan stereotipe itu, bahwa dunia perikanan ini bisa jadi dunia yang diminati oleh anak muda," ujarnya saat membuka acara lomba di Gedung Mina Bahari III KKP, Jakarta, Sabtu (12/10/2019).

Sementara, Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan KKP Bambang Suprapto mengatakan, lomba ini sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas pendidikan di era industri 4.0 yang diwarnai persiangan ketat di sektor ekonomi.

"Salah satu tantangan bagi lembaga pendidikan bukan lagi seberapa banyak lulusan bekerja di bidang perikanan dan kelautan tapi seberapa banyak lulusan yang berhasil jadi wirausaha di bidang ini," ujarnya.

Dari kompetisi ini akan dipilih ide yang inovatif dan menarik untuk jadi pemenang. Tentu, akan ada hadiah bagi yang terbaik berupa modal usaha dan koneksi ke mitra-mitra KKP yang lebih luas.

"Tentu kami tidak akan lepas, nanti akan kita pertemukan dengan mitra dan akan diatur jadi pola usaha. Kami ingin memperkenalkan bahwa perikanan itu menarik, business opportunitynya besar dan anak muda banget," lanjut Sjarief. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.