Sukses

Bhinneka Life Siapkan Grand Design Layanan Digital

Beragam inovasi produk serta layanan yang berkesinambungan guna menjawab kebutuhan nasabah

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan asuransi jiwa nasional PT Bhinneka Life Indonesia (Bhinneka Life) meluncurkan program terbaru yaitu Saver Pro dalam rangkaian acara peringatan hari jadi perusahaan ke-3 tahun. Di era teknologi seperti saat ini, perusahaan juga telah menyiapkan grand design layanan digital.

Direktur Utama Bhinneka Life Wiroyo Karsono mengatakan, Bhinneka Life berkomitmen untuk senantiasa hadir di tengah masyarakat melalui beragam inovasi produk serta layanan yang berkesinambungan guna menjawab kebutuhan nasabah sejalan dengan visi dan misi perusahaan.

“Program Saver Pro adalah program terbaru Bhinneka Life yang merupakan hasil kolaborasi dari dua produk unggulan Bhinneka Life yaitu Bhinneka Assurance Saver dan Bhinneka Assurance Protection untuk memberikan solusi perencanaan pengeloaan keuangan yang tepat,” ujar Wiroyo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (19/10/2019).

Bhinneka Life memiliki ragam produk yang sangat variatif, lengkap dan kompetitif untuk melindungi seluruh lapisan masyarakat Indonesia di setiap tahap kehidupan mulai dari usia dini hingga pensiun karena setiap tahap kehidupan memiliki peran penting untuk mewujudkan impian di masa depan.

“Oleh karena itu Bhinneka Life berkomitmen untuk senantiasa hadir mendampingi tiap tahap kehidupan masyarakat Indonesia agar memiliki solusi perencanaan keuangan yang tepat," tambah Wiroyo.

Sebagai pendatang baru di industri asuransi jiwa, Bhinneka Life juga telah berinovasi dalam pengembangan layanan digital.

“Saat ini Bhinneka Life telah memiliki grand design layanan digital yaitu BDIG (Bhinneka Life Digital) guna peningkatan layanan yang lebih optimal untuk tiga prioritas utama perusahaan yaitu nasabah, agen pemasaran dan insan Bhinneka Life.

BDIG (Bhinneka Life Digital) merupakan grand design dari seluruh aplikasi layanan digital yang dimilki oleh Bhinneka Life yaitu B-First merupakan aplikasi layanan digital nasabah, B-Force aplikasi layanan digital tim pemasaran dan B-Friend aplikasi layanan digital pengembangan karyawan Bhinneka Life.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pembayaran Klaim Asuransi Meningkat 8,21 Persen

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, pebayaran total klaim dan manfaat asuransi pada kuartal II 2019 mencapai Rp 65,77 triliun. Angka ini meningkat 8,21 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 60,78 persen.

"Kami mendata pertumbuhan klaim manfaat industri asuransi jiwa Rp 65,77 triliun, sedangkan periode yang sama sama tahun lalu Rp 60,78 triliun‎," kata Ketua Bidang Marketing dan Komunikasi AAJI Wiroyo Karsono, di Jakarta, Rabu (11/9/2019).

‎Dia menyebut, klaim nilai tebus (surrender) pada kuarta II 2019 mencapai Rp 36,07 triliun, tumbuh 3,7 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 34,8 triliun.

Penyebab klaim nilai tebus kuartal kedua 2019 lebih besar karena masyarakat lebih memilih mencairkan polis asuransinya pada periode tersebut untuk merayakan lebaran dan berbarengan dengan tahun ajaran baru.

"Ini memang jadi PR bagi kami di industri asuransi kalau butuh dana tidak sampai surrender karena polisnya selesai," tuturnya.

   

3 dari 3 halaman

Klaim Penarikan

Dia melanjutkan, klaim penarikan sebagian (partial withdrawal) pada kuartal kedua 2019 meningkat sebesar 1,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menjadi Rp 4,58 triliun. Hal ini juga berkontribusi sebesar 13,3 persen.

Sementara, klaim akhir kontrak memiliki kontribusi sebesar 12,4 persen dan mengalami peningkatan sebesar 1 persen dibandingkan dengan kuartal kedua 2018.

"Tingginya kenaikan pada klaim akhir kontrak menunjukkan bahwa semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berasuransi dan berinvestasi dalam jangka panjang," tambahnya.

Selanjutnya, Klaim Kesehatan (medical), mengalami peningkatan 10,7 persen menjadi Rp. 5,22 triliun, hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya Klaim Kesehatan Perorangan sebesar 5,0 persen dan Klaim Kesehatan Kumpulan sebesar 15,5 persen.

"Proporsi dari klaim medical adalah 56,4 persen dari produk asuransi kesehatan kumpulan dan 43,6 persen berasal dari produk asuransi kesehatan individu," tandasnya.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.