Sukses

Sulawesi Tenggara hingga ke Selatan Kini Tersambung Tol Listrik

PLN telah merampungkan pembangunan Transmisi sepanjang 797 kilometer sirkuit (kms)

Liputan6.com, Makassar - PT PLN (Persero) telah merampungkan tol listrik yang menghubungkan Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Tenggara (Sultra). Transmisi sepanjang 797 kilometer sirkuit (kms) ini membawa surplus listrik 400 megawatt (MW) dari Sulsel ke Sultra.

"Di Sulsel ada surplus 400 MW, sementara di Sultra kekurangan daya. Dengan adanya interkoneksi ini, sistem kelistrikan di Sultra kian handal," kata General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi Bagian Selatan I Putu Riasa di Makassar seperti ditulis, Rabu (16/10/2019).

Dengan pasokan listrik yang handal, lanjut Putu, PLN bisa melayani pelanggan dengan optimal dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Sultra.

Tak hanya itu, PLN juga siap menerima investasi masuk ke Sultra terutama untuk proyek-proyek pabrik pemurnian dan pengolahan bahan tambang (smelter).

Putu memproyeksikan total kebutuhan listrik untuk smelter dalam beberapa tahun ke depan mencapai 3.500 MW. Selain mengandalkan tol listrik, PLN juga akan membangun sejumlah pembangkit untuk mendukung proyek smelter.

"Kehadiran tol listrik ini juga menekan biaya pokok penyediaan (BPP) tenaga listrik sebesar Rp 62,5 per kilowatthour (kWh)," terangnya.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Biaya Produksi Lebih Murah

GM PLN Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran Sulawesi, Suroso menyatakan, penurunan BPP tersebut terjadi karena dengan adanya tol listrik ini. PLN bisa memilih pembangkit dengan biaya produksi murah untuk didistribusikan ke pelanggan.

"Interkoneksi ini telah menurunkan BPP signifikan. Sistem kelistrikan Sulawesi Tenggara lebih handal, berkualitas, ekonomis dan ramah lingkungan," ungkap dia.

Manajer Unit Pelaksana Proyek Pembangkit dan Jaringan Hidbar Saragih menjelaskan, pengoperasian jaringan transmisi bertegangan 150 kilovolt (kV) ini seiring dengan penyelesaian pembangunan 1.265 menara jaringan transmisi.

 

3 dari 3 halaman

Wilayah yang Dilalui

Ribuan menara tersebut, melewati jaringan yang berada pada enam gardu induk dan membentang dari Wotu, Malili, Lasusua, Kolaka, Unaaha hingga Kendari.

"Keberhasilan ini berkat dukungan para stakeholder, pemerintah, pabrikan dan kontraktor-kontraktor yang terlibat dan berkomitmen menyelesaikan proyek tepat waktu," jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.