Sukses

Singapura Jadi Investor Terbesar di Indonesia

Berdasarkan data BKPM, total investasi Singapura pada kuartal II 2019 mencapai USD 1,7 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut Singapura masih menjadi negara dengan nilai investasi tertinggi di Indonesia selama kuartal II 2019. Berdasarkan data BKPM, total investasi Singapura pada kuartal II 2019 mencapai USD 1,7 miliar.

Di urutan kedua ada Jepang dengan total investasi mencapai USD 1,2 miliar. Angka itu naik 17,5 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Kemudian Cina dengan total investasi USD 1,1 miliar atau naiik 16,2 persen.

Selanjutnya ada Hong Kong dengan investasi mencapai USD 700 juta atau naik 10,4 persen. Lalu ada Belanda dengan nilai investasi USD 400 juta atau naik 5,3 persen.

Plt Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Farah Ratnadewi Indriani mengatakan, ke depan pemerintah akan terus mendorong investasi dari negara-negara lainnya. Utamanya dengan pengoptimalan sistem perizinan satu pintu.

"Ke depan BKPM akan meningkatkan pemantauan atas realisasi Perizinan Berusaha melalui sistem Online Single Submission (OSS)," kata dia, di Kantor BKPM, Jakarta, Selasa (30/7).

Tak hanya itu. Indonesia, kata dia, akan berupaya memfasilitasi para investor yang mengalami kendala dalam menanamkan modal di Tanah Air. 

"Termasuk memfasilitasi permasalahan yang dihadapi para pelaku usaha dalam merealisasikan investasinya," ucap dia.

Jika menilik data BKPM sepanjang semester I 2019, Singapura masih menjadi penyumbang nilai investasi paling tinggi sebesar USD 3,4 miliar. Diikuti Jepang (USD 2,4 miliar), Cina (USD 2,3 miliar), Hong Kong (USD 1,3 miliar), dan Malaysia (USD 1,0 miliar). 

Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang kuartal II 2019 mencapai Rp 200,5 triliun. Angka ini naik 13,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun tahun lalu sebesar Rp 175,3 triliun. 

Untuk realisasi penyerapan tenaga kerja Indonesia pada kuartal II 2019 mencapai 255.314 orang. Terdiri dari 141.153 orang di proyek PMDN dan sebanyak 114.161 orang di proyek PMA. 

Sementara realisasi investasi dari Januari-Juni atau semester I 2019 mencapai Rp 395,6 triliun. Angka ini naik 9,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 361,6 triliun.

Realisasi penyerapan tenaga kerja Indonesia pada periode Januari Juni 2019 mencapai 490.715 orang yang terdiri dari proyek PMDN sebanyak 239.067 orang dan dari proyek PMA sebanyak 251.648 orang.    

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

SoftBank Bakal Tambah Investasi ke Indonesia Rp 28 Triliun

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi sejumlah menteri menerima delegasi SoftBank, sebuah konglomerasi yang berpusat di Tokyo, Jepang. Delegasi ini dipimpin langsung oleh CEO SoftBank, yaitu Masayoshi Son.

Masayoshi menjelaskan, SoftBank sudah berinvestasi di Indonesia sebesar USD 2 miliar, dan berencana akan menambah lagi untuk investasi baru sebanyak USD 2 miliar atau kurang lebih Rp 28 triliun (estimasi kurs 14.000 per dolar AS).

Menurut Masayoshi, investasi tambahan sebesar USD 2 miliar itu akan diberikan kepada Grab dan beberapa perusahaan lain. Salah satunya, untuk pembangunan kantor pusat Grab di Indonesia.

“Kami akan membuat kantor pusat Grab di Indonesia dan juga berinvestasi USD 2 miliar melalui Grab. Tetapi kita akan berinvestasi lebih banyak ke Indonesia,” jelas Masayoshi dikutip dari Antara, Senin (29/7/2019).

Selain itu, SoftBank juga berencana untuk lebih banyak berinvestasi di unicorn, dan juga berambisi untuk menciptakan lebih banyak unicorn di Indonesia. Fokusnya adalah mengembangkan artificial intelegence (AI) seperti Tokopedia.

“Tokopedia sudah 1 persen dari PDB Indonesia dan semakin banyak perdagangan elektronik berarti lebih baik bagi perekonomian dan kami menciptakan lebih banyak lapangan kerja,” jelas Masayoshi.

3 dari 3 halaman

Terkuak, Pangeran Arab Saudi Ingin Investasi Alkohol dan Taksi Terbang

Pangeran Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MbS), terkuak ingin berinvestasi ke beberapa hal yang agak tidak biasa: taksi terbang, bulan palsu, pasir berkilau, hingga alkohol di Arab Saudi.

Investasi tersebut ingin dilakukan di Neom, sebuah kota pintar di perbatasan utara Saudi. Kota futuristik itu sedang dikembangkan agar Arab Saudi tak terus bergantung pada minyak.

Perencanaan Neom terungkap pada dokumen rahasia setebal 2.300 halaman yang dimiliki Boston Consulting Group, McKinsey & Co., dan Oliver Wyman yang diperiksa oleh Wall Street Journal. Dokumen itu bertanggal September 2018.

Alkohol memang dilarang di Arab Saudi, tetapi sumber-sumber Wall Street Journal menyebut alkohol kemungkinan tak akan dilarang di kota Neom.

Neom berasal dari bahasa Yunani yang artinya "baru" dan bahasa Arab yang artinya "masa depan." Kehadiran proyek ini pun mengancam suku daerah setempat bisa direlokasi paksa.

Kota Neom menjadi visi Pangeran MbS sebagai bentuk kebaruan di negaranya. Para perusahaan asing juga enggan berinvestasi di Saudi karena masalah hukum, korupsi, serta berbagai larangan yang bersifat religius. Ketimbang mengubah Arab Saudi yang ultra-konservatif, membangun kota baru dipandang jauh lebih mudah.

"Neom adalah tentang segala hal yang berorientasi ke masa depan dan visioner. Jadi kita membahas teknologi yang paling baru dan menembus batas, dan dalam beberapa kasus masih dikembangkan dan bersifat teoretis,"ujar Chief Executive Neom, Nadhmi Al Nasr.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.