Sukses

Jokowi-Ma'ruf Amin Diminta Perbaiki Pengelolaan Anggaran Pendidikan

Peneliti INDEF Bhima Yudhistira menyebutkan fokus pada SDM sangat penting, namun bukan dalam artian harus membuat program baru.

Liputan6.com, Jakarta - Fokus pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang disampaikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Jokowi dan Ma'ruf Amin dalam visi nasionalnya dianggap kurang tepat. Sebab dana pendidikan saat ini juga dianggap telah cukup besar.

Peneliti Insitute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira menyebutkan fokus pada SDM memang sangat penting. Namun bukan dalam artian harus membuat anggaran dan program-program baru.

"Berkaitan dengan fokus SDM saya kira ini juga salah satu fokus yang penting, tapi perlu dicatat bahwa dana pendidikan kita itu sudah 20 persen dan kesehatan itu 5 persen dari APBN," ujar dia saat dihubungi Merdeka.com, Senin (15/7).

Daripada membuat program baru terkait pengembangan SDM, menurut Bhima seharusnya pemerintah melakukan perbaikan pengelolaan anggaran pendidikan tersebut.

"Artinya bukan dengan menambah pendanaan atau anggaran dan membuat program baru, tapi lebih ke arah fokus efektivitas terhadap anggaran pendidikan dan kesehatan yang sudah ada, artinya disitu ada miss management dan inefisiensi," ujarnya.

 

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pembangunan Infrastruktur

Selain itu, dia juga berharap pembangunan infrastrukur pada periode pemerintahan kedua Jokowi nanti tidak dilakukan secara ugal-ugalan. Pembangunan infrastruktur yang dijadikan pilar utama pada periode pertama ini harus dijadikan pelajaran agar lebih baik ke depannya.

"Pembangunan infrastrukturnnya penting dan akan dilanjutkan, tapi perlu dicek juga banyak infrastruktur yang sudah dibangun dampak terhadap ekonominya masih kecil. Nah ini jangan sampai infrastruktur di periode kedua ini dibangun tapi dengan cara ugal ugalan. Yang ini justru merugikan ekonomi kita," ujarnya.

Selain itu, kebijakan-kebijakan lainnya yang ditujukan untuk meningkatkan investasi harus lebih ditingkatkan. Sebab paket kebijakan selama ini dianggap belum mampu menarik investasi sesuai harapan.

Secara keseluruhan, dia menilai apa yang disampaikan oleh Jokowi dalam pemaparan visi nasionalnya memang penting untuk 5 tahun ke depan.

"Mungkin ini yang menjadi fokus 5 tahun ke depan ya, artinya SDM,kemudian stabilitas makroekonomi itu menjadi hal yang penting, pemerataan dan pembangunan ekonomi," tutupnya.

 

3 dari 3 halaman

Jokowi: Pembangunan Infrastruktur akan Terus Dilanjutkan

Presiden terpilih Jokowi memastikan bahwa pemerintahan periode kedua yang dipimpinnya akan melanjutkan pembangunan infrastruktur.

Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan Pidato Visi Indonesia di Sentul International  Convention Center, Bogor, Jawa Barat.

"Pembangunan infrastruktur akan terus kita lanjutkan," kata Jokowi Minggu (14/7/2019).

Jokowi mengatakan, infrastruktur berskala besar sudah selesai dibangun, di antaranya pelabuhan, bandara, dan stasiun kereta api. Nantinya, infrastruktur skala besar itu akan disambungkan ke kawasan-kawasan produksi rakyat hingga daerah pariwisata.

Jokowi berharap, nantinya kawasan tersebut akan menjadi pintu masuk pertumbuhan ekonomi.

"Ke depan kita akan menyambungkan infrastruktur besar itu. Infrastruktur-infrastruktur besar tersebut, kereta api, bandara, pelabuhan dengan kawasan-kawasan produksi rakyat. Kawasan industri-industru kecil, kita sambungkan ke parwisata," ucap Jokowi  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.