Sukses

Infrastruktur Membaik, Klaim Asuransi Kecelakaan Mudik Turun 80 Persen

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan turunnya jumlah klaim asuransi pada saat mudik Lebaran 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Jasa Raharja (Persero), Budi Rahardjo Slamet mengatakan, pencairan klaim kecelakaan lalu lintas pada mudik dan balik Lebaran turun hingga 80 persen dibandingkan tahun lalu. Hal tersebut, kata dia,  memperlihatkan penurunan drastis angka kecelakaan lalu lintas darat. 

"Iya. Turun 80 persen. Yang meninggal ada, cuma mau kita serahkan mereka belum siap karena suasana lebaran," kata dia, saat ditemui, di Kompleks BI, Jakarta, Senin (10/6/2019).

Menurut dia, ada sejumlah faktor yang menyebabkan turunnya jumlah klaim asuransi. Kondisi infrastruktur yang makin baik adalah salah satunya. 

"Banyak dampak, salah satunya infrastruktur semakin baik, kemudian ketaatan masyarakat mematuhi aturan, ketentuan rambu, arahan petugas juga dipatuhi. Ini berdampak," urai dia.

"Kerja keras pemerintah, dalam ini polisi dan Kemenhub, Jasa Marga, pengelola jalan tol, semua all out agar mudik lancar dan sampai ke tempat tujuan. Termasuk ke jalan arterinya juga sangat ketat," imbuhnya.

Dia pun berharap, keadaan ini terus berlanjut hingga tahun yang akan datang. Sebagai informasi, besaran klaim asuransi yang dibayarkan Jasa Raharja yakni Rp 50 juta, untuk korban meninggal dunia. Sementara biaya perawatan maksimal Rp 20 juta.

"Tahun depan kita harapkan demikian. Tahun lalu korban kecelakaan 30 persen turunnya dibanding 2017/2018, tahun ini 64 persen. Ini suatu peningkatan. Tahun depan kita harapkan semakin baik, infrastruktur semakin baik, tol sampai padang," tandasnya.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menhub: Angka Kecelakaan Mudik Turun 62 Persen

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengungkapkan ada hal yang menggembirakan dari mudik Lebaran 2019.

Yakni menurunnya angka kecelakaan lalu lintas secara keseluruhan dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Penurunan angka kecelakaan cukup signifikan, mencapai angka 62 persen. Kondisi tersebut juga diikuti dengan turunnya jumlah korban meninggal dunia pada saat mudik.

"Angka kecelakaan turun dari 1.178 menjadi 446 atau 62 persen, dan yang kedua adalah angka korban meninggal dunia dari 254 menjadi 105 atau turun 59 persen," kata dia dalam acara konfrensi pers di Cikampek Utama, Jawa Barat, Jumat, 7 Juni 2019.

Dia menegaskan, setiap tahun yang menjadi tantangan pada saat periode mudik Lebaran adalah terkait keselamatan.

"Jadi itu adalah satu tantangan yang waktu itu saya sampaikan, kalau kemacetan InsyaAllah bisa kita atasi. Tetapi kalau berkaitan dengan keselamatan, itu tantangan," ujar dia.

Oleh karena itu, Budi mengaku sangat mengapresiasi semua pihak atas kerja keras dan semua upaya sehingga jumlah kecelakaan dan korban meninggal dunia menurun drastis pada 2019.

Turunnya angka kecelakaan tersebut disebutkan sebagai dampak dari banyaknya program mudik gratis sehingga terjadi peralihan dari pemudik dengan roda dua atau sepeda motor.

Lantaran, selama ini insiden kecelakaan lalu lintas saat periode mudik terjadi didominasi oleh pengendara sepeda motor.

"Rupanya tantangan ini bisa diatasi, tapi kita tidak boleh lengah sekarang kita masih ada 5-6 hari ke depan (arus balik)," ujar dia.

 

3 dari 3 halaman

Pelni: Penumpang Arus Mudik 2019 Naik 16,39 Persen

Sebelumnya, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) melansir angkutan Lebaran dengan transportasi laut pada arus mudik dari 21 Mei hingga 4 Juni 2019 telah mengantar sebanyak 317.872 orang pemudik.

"Jumlah tersebut diprediksi lebih tinggi dari tahun lalu sebanyak 273.107 orang pemudik atau naik sebesar 16,39 persen," kata Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni Yahya Kuncoro, Sabtu, 8 Juni 2019.

Ia mengatakan, terdapat kenaikan penumpang dari 10 cabang yaitu Makasar dari 31.651 menjadi 46.334 pelanggan, Balikpapan 23.399 menjadi 39.849 pelanggan dan Batam 20.545 menjadi 32.117 pelanggan.

Selanjutnya, Jayapura 10.226 menjadi 16.013 pelanggan, Tanjung Priok 10.483 pelanggan menjadi 16.702 pelanggan, serta Sorong 12.527 pelanggan menjadi 17.343 pelanggan.

"Balawan dan Bau Bau tahun lalu tidak masuk 10 besar, namun tahun ini masuk dengan jumlah 16.702 pelanggan dan 14.601 pelanggan. Sementara Jayapura 10.226 menjadi 16.013 pelanggan", kata Yahya seperti dikutip Antara.

Untuk puncak arus mudik terjadi pada H-6 Lebaran dengan jumlah penumpang mencapai 31.791 orang, sementara tahun lalu puncaknya terjadi pada H-5 dengan jumlah 31.307 orang atau naik sebesar 1 persen.

Pada saat puncak arus mudik seluruh penumpang terangkut dengan 26 kapal yang dioperasikan di seluruh nusantara. Seperti tahun sebelumnya, jumlah penumpang tertinggi masih dari Cabang Makasar tahun ini naik signifikan.

Pada angkutan lebaran 2019 Pelni mendapat kepercayaan masyarakat jauh lebih besar dibanding tahun lalu dengan naiknya jumlah pelanggan sebesar 16,39 persen pada arus mudik.

Arus balik sudah dimulai sejak Jumat (7/6/2019) kemarin dari sejumlah wilayah di Tanah Air. Puncak arus balik diperkirakan akan terjadi pada H+7 yaitu 13 Juni 2019.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.