Sukses

Pemerintah dan Badan Usaha Ingin Tarif Tol Trans Jawa Terjangkau

Pengenaan tarif di jalan tol Trans Jawa akan seperti pengaturan tarif yang telah berlaku di ruas tol Jakarta Outer Ring Road (JORR).

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Herry Trisaputra Zuna mengatakan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tengah mengkaji rasionalisasi tarif jalan tol Trans Jawa.

Nantinya pengenaan tarif di jalan tol Trans Jawa akan seperti pengaturan tarif yang telah berlaku di ruas tol Jakarta Outer Ring Road (JORR). Namun demikian, Herry menuturkan, hal tersebut masih sedang dikaji.

"Kita coba lagi sekarang bagaimana kalau tarifnya di-structure, sehingga proporsional dengan jarak tapi ada maksimumnya. Jadi kalau sudah sampai batas tarif maksimum ya jangan naik lagi," kata dia, saat ditemui, di Gerbang Tol Bandar, Jawa Timur, Kamis (20/12/2018).

Dia mengatakan, meskipun tol merupakan jalan alternatif, tapi Pemerintah tetap mempunyai kepentingan untuk mengatur agar tarif tol dapat dijangkau oleh masyarakat.

"Sehingga walaupun panjangnya 1.150 km (panjang trans Jawa dari Merak-Banyuwangi), tapi bayarnya bukan berarti Rp 1.000 kali 1.150. ini yang lagi dibicarakan. Sama seperti yang di JORR. 76 km tapi tarifnya Rp 15.000," ujar dia.

Namun, dia menegaskan, kepentingan para operator jalan tol tetap harus diperhatikan demi menjamin kepastian usaha.

"Kita harus jaga (kepastian usaha BUJT). Tidak ada yang bangun kalau tidak ada kepastian pengembalian. Lalu kita harus bisa kepada masyarakat kita ingin agar tarifnya terjangkau. Caranya bagaimana tarif dirasionalisasi," ujar dia.

 

Seperti apa wujud fidik jalan tol Trans Jawa? Anda apat menyaksikan di acara Jalan Bareng Yuk Ekspedisi Tol Trans Jawa pada 24 Desember 2018 pukul 09.00-10.00 WIB di SCTV

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tol Trans Jawa Siap Dukung Lalu Lintas Saat Natal dan Tahun Baru

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan tujuh ruas tol di Jawa Timur dan Jawa Tengah, Kamis 20 Desember 2018.

Empat ruas tol di Jawa Timur, antara lain, ruas Wilangan-Kertosono (38 km), ruas Kertosono-Bandar (1 km), relokasi ruas Porong-Gempol (6 km), dan ruas Pasuruan-Grati (14 km). Total panjang ruas 59 km.

Sementara tiga ruas tol di Jawa Tengah, yaitu ruas Pemalang-Batang (34 km), ruas Batang-Semarang (75 km), dan ruas Salatiga-Kertasura (33 km). Total panjang, 142 km.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Herry Trisaputra Zuna mengatakan, peresmian ke-7 ruas tol tersebut menandai terhubungnya ruas tol Trans Jawa dari Merak hingga Grati.

"Dengan nyambung berarti 933 km dari Merak sampai ke Grati. Yang selanjutnya, sebetulnya yang ke Probolinggo (ruas Grati-Probolinggo) bisa awal tahun depan. Probolinggo-Banyuwangi kurang lebih tahun 2021," tutur dia.

Dengan demikian, kata dia, Tol Trans Jawa sudah dapat dipakai untuk mendukung arus lalu lintas ketika memasuki libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Untuk ketujuh ruas ini pun akan digratiskan hingga akhir Desember.

"Sudah sampai Grati. Lebih dari Surabaya. Secara teknis setelah diresmikan, sudah bisa beroperasi. Ada nanti mungkin kita perlu clearing. Pembersihan," kata dia.

Saat ini, lanjut Herry proses pengerjaan yang akan dilakukan tinggal tahap finalisasi seperti pemasangan rambu-rambu lalu lintas.

"Ujian pertama di natal dan tahun baru, yang kedua di lebaran. Diharapkan nanti ketika lebaran sudah bisa lebih baik. Kalau rambu-rambu semua sudah cuma memang di sini ada beberapa yang dalam proses sehingga akan difinalkan dalam waktu dekat," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.