Sukses

Investor Asing Jual Saham, IHSG Melemah Terbatas

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi dengan kecenderungan melemah menjelang akhir pekan. Namun, pelemahan IHSG terbatas.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi dengan kecenderungan melemah menjelang akhir pekan. Namun, pelemahan IHSG terbatas.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (19/10/2018), IHSG melemah tipis 7,95 poin atau 0,14 persen ke posisi 5.837,29. Indeks saham LQ45 susut 0,41 persen ke posisi 916,43. Sebagian besar indeks saham acuan kompak tertekan.

Sebanyak 204 saham melemah sehingga menekan IHSG. 179 saham menguat dan 113 saham diam di tempat. Pada Jumat pekan ini, IHSG berada di posisi tertinggi 5.861,99 dan terendah 5.796,78.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 338.957 kali dengan volume perdagangan 8,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,4 triliun. Investor asing jual saham Rp 308,49 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di posisi 15.193.

Sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham barang konsumsi memimpin pelemahan dengan turun 0,72 persen. Disusul sektor saham keuangan tergelincir 0,51 persen dan sektor saham perdagangan susut 0,49 persen.

Sektor saham aneka industri naik 3,37 persen, dan membukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar menanjak 0,63 persen dan sektor saham konstruksi mendaki 0,25 persen.

Saham-saham yang cetak top gainers antara lain saham MAYA mendaki 17,27 persen ke posisi Rp 8.150 per saham, saham NICK menguat 15,22 persen ke posisi Rp 159 per saham, dan saham APEX menanjak 12,36 persen ke posisi Rp 2.000 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham MFMI melemah 16,57 persen ke posisi Rp 730 per saham, saham JAWA merosot 13,75 persen ke posisi Rp 138 per saham, dan saham RELI tergelincir 10,94 persen ke posisi Rp 228 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,42 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,37 persen dan indeks saham Shanghai menanjak 2,57 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Selain itu, indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,56 persen, indeks saham Thailand tergelincir 0,92 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, secara psikologis ketika memasuki Jumat pelaku pasar memanfaatkan aksi ambil untung. Hal itu mendorong IHSG ke zona merah. Selain itu, sentimen eksternal menekan laju IHSG.

"Kalau sentimen negatif terkait sentimen kenaikan suku bunga the Fed, kisruh politik di Italia yang guncang ekonomi Eropa," ujar Nafan saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, renggangnya hubungan Amerika Serikat dengan Arab Saudi terkait terbunuhnya jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

IHSG Melemah di Awal Sesi Perdagangan

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan saham hari ini. 

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat 19 Oktober 2018, IHSG melemah 35,112 poin atau 0,60 persen ke posisi 5.810,13. Pada pukul 09.00, IHSG kembali turun 45,02 poin atau 0,77 persen ke posisi 5.801,2.

Indeks saham LQ45 merosot 1,06 persen ke posisi 910,43. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Sebanyak 33 saham menguat namun tak mampu mengangkat IHSG. Sebanyak 99 saham melemah dan 112 saham diam di tempat. Pada awal perdagangan saham, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.811,93 dan terendah 5.799,5.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.705 kali dengan volume perdagangan saham 196,3 juta saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 116,5 miliar. Investor asing beli saham Rp 16,69 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 15.193.

Seluruh sektor saham melemah sehingga menekan IHSG. Sektor saham industri dasar melemah 1,08 persen, dan catatkan penurunan terbesar.

Disusul sektor saham infrastruktur tergelincir 0,95 persen dan sektor saham keuangan manufaktur 1,04 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham ARTA naik 6,29 persen ke posisi Rp 169 per saham, saham GOOD melonjak 4,71 persen ke posisi Rp 2.670 per saham, dan saham SDPC menanjak 8,25 persen ke posisi Rp 105 per saham.

Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham SMRU turun 4,76 persen ke posisi Rp 500 per saham, saham LPCK melemah 4,14 persen ke posisi Rp 1.270 per saham, dan saham SMNT tergelincir 3,65 persen ke posisi Rp 185 per saham.

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • IHSG