Sukses

Rupiah Tembus 15.158 per Dolar AS, IHSG Melemah 1,89 Persen

Investor asing jual saham Rp 848,24 miliar sehingga menekan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah. Nilai tukar rupiah melemah ke posisi 15.158 per dolar Amerika Serikat (AS) menekan IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (4/10/2018), IHSG merosot 111,11 poin atau 1,89 persen ke posisi 5.756,61. Indeks saham LQ45 tergelincir 2,27 persen ke posisi 904,33. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.

Sebanyak 305 saham melemah sehingga menekan IHSG. 90 saham menguat dan 99 saham diam di tempat.Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.847,59 dan terendah 5.742,30. Transaksi perdagangan saham cukup ramai.

Total frekuensi perdagangan saham 435.477 kali dengan volume perdagangan saham 11,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,2 triliun. Investor asing jual saham Rp 848,24 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran 15.158.

10 sektor saham tertekan. Sektor saham industri dasar melemah 3,45 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham keuangan tergelincir 2,44 persen dan sektor saham manufaktur merosot 2,22 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham GDST menguat 34,48 persen ke posisi Rp 156 per saham, saham SAPX melonjak 24,60 persen ke posisi Rp 466 per saham, dan asham ABMM menanjak 24,50 persen ke posisi Rp 2.160 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham PANI turun 20,19 persen ke posisi Rp 340 per saham, saham MFMI merosot 20,39 persen ke posisi Rp 605 per saham, dan saham TRIO tergelincir 16,22 persen ke posisi Rp 186 per saham.

Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,73 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi turun 1,52 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,56 persen.

Selain itu, indeks saham Thailand merosot 0,89 persen, indeks saham Singapura melemah 1,1 persen dan indeks saham Taiwan turun 1,33 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, adapun sentimen eksternal berupa kepastian kenaikan suku bunga the Federal Reserve sebesar 25 basis poin pada Desember secara tidak langsung pengaruhi pelemahan nilai tukar rupiah. Bahkan rupiah sempat sentuh 15.200 per dolar AS.

"Di sisi lain minimnya sentimen positif dari dalam negeri turut pengaruhi pelemahan IHSG secara signifikan,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

IHSG Melemah pada Awal Sesi

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal sesi perdagangan saham Kamis pekan ini. Investor asing masih jual saham dan posisi rupiah berada di kisaran 15.000 per dolar AS.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (4/10/2018), IHSG merosot 20,13 poin atau 0,34 persen ke posisi 5.847,59. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, tekanan IHSG masih berlanjut. IHSG susut 26,30 poin atau 0,52 persen ke posisi 5.837,38. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,93 persen ke posisi 917. Seluruh indeks saham acuan pun kompak tertekan.

Ada sebanyak 90 saham melemah sehingga menekan IHSG. 88 saham diam di tempat dan 91 saham melemah. Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.847,59 dan terendah 5.819,04.

Total frekuensi perdagangan saham 16.447 kali dengan volume perdagangan saham 580,1 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 378,2 miliar. Investor asing lepas saham Rp 57,24 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) menguat ke posisi 15.146.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian merosot 0,08 persen. Sektor saham infrastruktur turun 1,51 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Sektor saham industri dasar melemah 1,59 persen dan sektor saham manufaktur tergelincir 1,3 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham CITY mendaki 24,87 persen ke posisi Rp 492 per saham, saham SAPX menanjak 24,60 persen ke posisi Rp 466 per saham, dan saham GDST menanjak 6,03 persen ke posisi Rp 123 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TBIG merosot 6,61 persen ke posisi Rp 5.300 per saham, saham SMGR turun 5,19 persen ke posisi Rp 8.675 per saham, dan saham KLBF merosot 5,19 persen ke posisi Rp 8.675 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,74 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 1,28 persen, indeks saham Singapura turun 0,97 persen dan indeks saham Taiwan susut 1,23 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.